Indonesia dalam Bahaya! Dr. Tifa: Perlu Diselamatkan atau Biarkan Hancur?

Bisnisbandung.com - Isu kedaulatan dan ancaman terhadap eksistensi Indonesia kembali mencuat dalam pernyataan Dr. Tifa yang menyoroti kondisi terkini negara ini.

Dalam YouTubenya Dr. Tifa mempertanyakan apakah Indonesia masih bisa diselamatkan atau justru dibiarkan runtuh?

Dr. Tifa menyoroti proyek reklamasi yang tidak hanya terjadi di Jakarta tetapi juga di 37 wilayah lain di Indonesia termasuk Serang, Makassar, Ternate, hingga Bali.

Baca Juga: Islah Bahrawi Ungkap Rakyat Indonesia bisa Bernasib seperti di Korea Utara, Akibat RUU Kejaksaan

Menurut Dr. Tifa proyek-proyek ini menjadi alat bagi pihak asing untuk menciptakan kota-kota yang tidak lagi dihuni oleh orang Indonesia asli.

“Kalau kita lihat dari Medan sampai Lampung pesisir timur sudah penuh dengan bangunan perumahan elite yang bukan untuk masyarakat lokal,” ujar Dr. Tifa.

Ia juga menyinggung soal pemberian izin kepada pihak tertentu untuk membangun pulau-pulau baru.

Menurutnya mengarah pada satu skenario besar untuk mengembalikan ideologi komunis dengan metode baru.

Salah satu kekhawatiran terbesar yang diungkapkan Dr. Tifa adalah kehadiran militer asing di sekitar perairan Indonesia khususnya di Natuna Utara.

Baca Juga: Waspada Revisi UU Kejaksaan! Jhon Sitorus: Jangan Sampai ada Lembaga Superbody

Dr. Tifa  menjelaskan dengan jumlah penduduk China yang mencapai 1,4 miliar jiwa pengiriman 200 juta warga ke Indonesia bisa dilakukan dengan mudah dan ini akan mengubah komposisi demografi secara drastis.

“Kalau 200 juta orang dikirim ke sini, itu sudah sama dengan jumlah penduduk Indonesia sekarang. Tinggal dikirim sedikit lagi kita selesai,” tegasnya.

Ia meminta Presiden Prabowo untuk bersikap tegas dalam menjaga kedaulatan negara.

Termasuk dengan melakukan audit terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) dan menindak segala bentuk pelanggaran hukum yang mengancam kedaulatan Indonesia.

Baca Juga: Prabowo Tidak Mau Pisah dengan Jokowi, Faizal Assegaf: Jangan Bermain Api Pak!