Walhi: PLTU Menjadi Pembunuh Senyap Harus Bertanggungjawab Atas Kematian 6.500 Jiwa

photo author
- Rabu, 20 Februari 2019 | 12:00 WIB

Sementara Kadiv Pengorganisasian dan Kampanye WALHI Jawa Barat, Wahyudin mengemukakan, buruh tani di Desa Mekarsari Indramayu dan buruh tambak garam di Desa Kanci Cirebon kehidupannya merana karena alih fungsi lahan sawah produktif dan tambak garam menjadi PLTU. Termasuk nelayan yang kehilangan wilayah tangkapannya. ”Tidak ada perlindungan atas mereka yang berjuang untuk lingkungan dan masa depannya. Warga dengan tegas menolak intimidasi dan dikriminalisasi.” kata Wahyudin menjelaskan.

Sedangkan Dwi Retnastuti, Deputi Direktur WALHI Jawa Barat menyebut, sejumlah daerah terdampak PLTU batu bara mulai menggugat kebijakan energi nasional. Di antara masyarakat yang menggugat, antara lain mereka yang tinggal di sekitar PLTU Batang, PLTU Cirebon, PLTU Celukan Bawang (Bali), PLTU Indramayu, PLTU Pelabuhan Ratu, bahwa PLTU telah mendorong kehidupan mereka ke jurang kemiskinan. “Ini adalah pelajaran penting bahwa teori meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui proyek-proyek pembangunan PLTU batu bara hanya ilusi. Kebijakan energi nasional seharusnya sejalan dengan ketahanan pangan, bukan justru membunuhnya. Capres terpilih harus mampu mengakhiri ilusi ini,” ujar Dwi Retnastuti.  (E-018)***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X