Bisnis Bandung - Ritual menunggu waktu jelang berbuka puasa atau biasa disebut ngabuburit sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Biasanya, ngabuburit diisi dengan kegiatan jalan-jalan sambil mencari makanan untuk berbuka.
Namun di salah satu kampung di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Kampung Puncaksari, Desa/Kecamatan Sindangkerta, kegiatan ngabuburit dilakukan secara berbeda. Puluhan remaja di kampung ini diajak membersihkan area kuburan atau makam.
Kegiatan yang diinisiasi oleh tokoh masyarakat setempat ini tujuannya untuk menghindarkan para remaja dari hal kurang bermanfaat seperti bermain gadget, balapan liar bahkan aksi tawuran saat menunggu berbuka puasa.
Baca Juga: Berharap Bazar Ramadhan SUKRON, Membuat Produk UMKM Lebih Diminati Warga
Aksi positif para remaja dilakukan selepas solat Ashar atau sekitar dua jam sebelum berbuka puasa. Tak ketinggalan, sejumlah perlengkapan seperti golok, parang dan mesin pemotong rumput juga mereka bawa.
Jaka Sukarsa, tokoh masyarakat setempat menerangkan, jika kegiatan membersihkan makam ini, untuk mengisi waktu ngabuburit yang rutin dan menjadi tradisi yang selalu dilakukan pada bulan Ramadhan.
"Di jaman sekarang anak-anak sudah terpengaruh era modern, daripada waktu luangnya dipakai bermain handphone, lebih baik diarahkan untuk membersihkan makam," ucap Jaka, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Titah Aparat Penegak Hukum Usut Hingga Tuntas Kasus Mafia Minyak Goreng
Selain di area makam, aksi bersih-bersih sampah juga dilakukan di jalan raya dan lingkungan setempat. Yang diakui Jaka, mereka yang terlibat sangat semangat mengisi aktivitas di bulan suci Ramadan yang positif seperti ini.
"Ya memang untuk hasilnya tidak seberapa, tapi mungkin ada manfaatnya. Daripada berkegiatan yang bisa merugikan, apa salahnya ngabuburit di kuburan, apalagi ini bisa menambah pahala," katanya.
Kegiatan semacam ini diharapkan Jaka dapat menjadi contoh bagi yang lainnya supaya energi para pemuda dapat disalurkan untuk hal-hal positif dengan beragam kreativitas.
Baca Juga: Pengakuan Lengkap dan Jujur dari Komika Marshel Widianto Terkait Kasus Video Porno Dea OnlyFans
"Mudah-mudahan bisa semakin banyak lagi anak muda yang terlibat biar mereka bisa menyalurkan ke dalam hal yang bermanfaat," ucapnya.
Sementara itu, Wita Nurwanti (16) seorang pelajar yang ikut melakukan kegiatan ini mengatakan, dirinya secara sukarela mengikuti bebersih pemakaman yang dilakukan sambil ngabuburit bersama teman-temannya.
"Senang, bisa bareng-bareng teman. Jadi enggak terasa nahan lapar dan haus, tiba-tiba sudah mau buka aja," kata Wita.***