Ia menekankan bahwa menjaga martabat dan ketertiban publik jauh lebih penting daripada sekadar mengejar target pembangunan.
“Masjid itu simbol kemakmuran dan kebersamaan. Jangan sampai jadi alasan untuk mengemis di jalan. Kita harus bangun Bekasi yang bermartabat,” katanya.
Selain soal masjid Dedi Mulyadi juga menyoroti masalah pengangguran di wilayah industri Bekasi.
Ia mendorong masyarakat untuk lebih aktif memanfaatkan teknologi dan aplikasi pencarian kerja agar tidak lagi bergantung pada cara-cara lama yang tidak efektif.
Baca Juga: Ammar Zoni Kini di Nusakambangan, Suratnya Tuai Perhatian
Dedi Mulyadi berencana memperluas program edukasi soal pengelolaan dana dan kesadaran sosial di tingkat desa.
Program ini akan melibatkan tokoh agama, karang taruna, serta komunitas lokal agar masyarakat bisa lebih mandiri dan disiplin.
“Pemerintah bantu, tapi masyarakat juga harus ikut tanggung jawab. Gotong royong, jaga lingkungan, dan stop kebiasaan minta di jalan. Bekasi harus jadi contoh daerah yang tertib dan bermartabat,” pungkasnya.***