Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melayangkan teguran keras terkait kualitas infrastruktur jalan dan jembatan di wilayahnya.
Ia menyoroti langsung kondisi jalan bergelombang hingga jembatan yang rawan cepat rusak akibat beban kendaraan berat di kawasan industri.
"Akibat jalan bergelombang mobil bebannya tinggi jadi pelan, jembatannya pasti cepat rusak. Nah ini harus diwaspadai sejak awal jangan menunggu rusak dulu," tegas Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Presiden Minta BUMN Dibersihkan: Kadang-Kadang Nekat Mereka Itu
Dedi Mulyadi bahkan secara detail menanyakan ketebalan jalan yang baru dikerjakan kepada petugas di lokasi.
"Ini ketebalannya berapa?" tanya Dedi Mulyadi. "14 cm, Pak," jawab petugas.
Mendengar itu Dedi Mulyadi langsung menekankan pentingnya pengawasan kualitas sejak tahap perencanaan hingga pengerjaan.
Menurutnya kebiasaan audit belakangan setelah proyek selesai harus diubah.
Dedi Mulyadi menjelaskan "Selama ini kan audit baru dilakukan setelah pekerjaan selesai, misalnya lewat BPK di Februari-Maret. Maksud saya jangan begitu pengawasan harus dilakukan sebelum dan saat pengerjaan."
Baca Juga: Presiden Prabowo Singgung Banyak Pejabat S3: Kalau Tidak Bisa Memperbaiki Sistem, Kelewatan
"Kalau ada yang tidak sesuai hentikan dulu, ganti, jangan menunggu jadi masalah," ucapnya.
Dedi Mulyadi juga menggagas adanya laboratorium keliling untuk memeriksa kualitas material secara langsung di lapangan.
Ia menilai langkah ini lebih efektif dalam mencegah kecurangan sekaligus memastikan kualitas infrastruktur tetap terjaga.
"Jawa Barat itu luas, pembangunan juga banyak. Masa tidak ada lab keliling? Satu PTD satu mobil live cek, itu bisa. Jadi begitu hotmix turun langsung ambil sampel, cek kualitas, kalau tidak sesuai hentikan. Jangan sudah jadi baru ribut," kata Dedi menegaskan.
Baca Juga: Persilahkan Kadernya Pindah Partai, Surya Paloh Tegaskan Misi Gerakan Perubahan