“Itu sepanjang pengamatan saya dan sampai tadi pagi kami jam 04.00 itu melakukan sweeping di kampus ya. Jadi kami ini ada beberapa termasuk saya belum pulang ke rumah ya,” terusnya.
Kondisi inilah yang kemudian menimbulkan persepsi keliru di media sosial seolah-olah kampus menjadi target operasi.
Lebih lanjut, Rektor Unisba juga menekankan bahwa lokasi kerusuhan terjadi di jalan raya seperti Tamansari dan Rangga Gading yang merupakan ruang publik, bukan area internal kampus.
Oleh karena itu, tindakan aparat kepolisian sepenuhnya ditujukan untuk membubarkan massa yang memblokir jalan umum.
Dengan adanya klarifikasi dari Rektor Unisba, pihak kampus berharap isu yang beredar di media sosial dapat diluruskan sehingga masyarakat memahami bahwa Unisba tetap berfungsi sebagai ruang akademik sekaligus tempat perlindungan bagi korban kerusuhan.***
Baca Juga: Suara Ojol Masuk Istana! Wapres Gibran Dengar Langsung Keluhan Driver