Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa kegiatan studi tour tetap boleh dilakukan di wilayah Jawa Barat asal sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya.
Dedi Mulyadi menyebut kepala sekolah yang menyalahgunakan kegiatan tersebut dengan menjadikannya ajang “piknik” semata siap-siap dicopot dari jabatannya.
Dedi Mulyadi menjelaskan makna studi tour harus dikembalikan pada esensinya.
Dikutip dari youtube kompas, Dedi Mulyadi menjelaskan “Saya sudah tanya kepala daerah termasuk Wali Kota Bogor dan Wali Kota Cirebon. Studi tour itu boleh asal dalam koridor pendidikan, misalnya dari Cirebon ke Kuningan.”
Bukan sekadar perjalanan wisata melainkan kegiatan ilmiah di luar kelas seperti penelitian vulkanik, sistem pertanian, lingkungan hidup, hingga kunjungan industri.
“Makna studi tour itu studi di luar sekolah. Bukan ke tempat wisata. Harusnya meneliti gunung, aliran sungai, sistem pupuk, sampai ke observatorium. Itu baru studi tour,” tegasnya.
Menurut Dedi Mulyadi demonstrasi dari pelaku industri wisata dan pengelola biro perjalanan yang terjadi belakangan ini adalah bukti bahwa praktik studi tour selama ini menyimpang.
“Itu pembodohan publik. Saya tidak mau sekolah-sekolah di Jawa Barat membebani siswa dan orang tua hanya untuk piknik berkedok studi tour,” tegas Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Riza Chalid Diduga di Malaysia, Kejaksaan Agung Didesak Segera Tangkap dan Ekstradisi
Ia juga mendorong agar studi tour dilakukan cukup di dalam kabupaten atau kota masing-masing.
Dedi Mulyadi menyebut fasilitas untuk riset sudah lengkap di tiap daerah seperti laboratorium rumah sakit, sawah, atau puskesmas.
Tak main-main Dedi Mulyadi mengatakan telah mencopot kepala sekolah yang melanggar aturan.
“Ada kepala sekolah yang tetap menyelenggarakan studi tour tidak sesuai arahan, saya copot. Jelas ya? Termasuk di Bandung, saya sudah minta Wali Kota bertindak,” ucapnya.
Baca Juga: Adi Prayitno Sebut Isu Ijazah Jokowi Bergeser Jadi Alat Perang Politik