Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi geram usai mendengar dugaan kasus malapraktik yang terjadi di RSUD Linggarjati, Kabupaten Kuningan.
Kasus di RSUD Linggarjati ini mencuat usai seorang warga bernama Irmawati kehilangan bayi yang sudah dinantikan selama 7 tahun.
Diduga karena keterlambatan penanganan medis saat proses persalinan melalui operasi caesar.
Baca Juga: Saat Rasa Malas Melanda, Apa Yang Harus Dilakukan?
"Saya minta Bupati Kuningan segera ambil tindakan cepat dan tegas! Jangan sampai pengabaian seperti ini terjadi lagi," tegas Dedi Mulyadi yang dikutip dari instagramnya.
Irmawati menceritakan bahwa anak yang dikandungnya meninggal dunia akibat dugaan keterlambatan penanganan dokter dan minimnya respons cepat dari pihak rumah sakit.
Tragedi ini membuat publik geram dan memantik perhatian luas termasuk dari kalangan aktivis kesehatan dan hukum.
Dedi Mulyadi menegaskan bahwa kejadian ini tidak boleh dianggap sepele.
Ia juga mendesak Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan untuk mengaktifkan komite medik dan melakukan investigasi secara objektif.
Baca Juga: Mengenal Lontar Merapi Merbabu, Karya Sastra Dari Jawa
"Komite medik harus turun tangan. Kita tidak ingin tragedi seperti ini berulang. Ini menyangkut nyawa manusia dan pelayanan rumah sakit harus jadi prioritas utama," ucapnya.
Menariknya kasus ini kini juga tengah ditangani oleh Kantor Hukum Kresna dari tim pengacara Hotman 911 yang dikenal kerap membela kasus-kasus publik dengan perhatian besar.
Di akhir pertemuan Dedi Mulyadi pun memberikan doa dan dukungan moril kepada Irmawati dan suaminya.
"Saya doakan teteh dan akang bisa kuat dan semoga diberi kesempatan lagi untuk hadirnya anak yang baru. Amin," ucap Dedi Mulyadi menutup pernyataannya.