Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buka suara terkait tudingan bahwa dirinya dibiayai oleh oligarki.
Dalam instagramnya, Dedi Mulyadi membantah keras isu tersebut.
Dedi Mulyadi menyebut bahwa hubungan antara pemerintah dan dunia usaha merupakan hal wajar selama dilakukan secara terbuka dan untuk kepentingan rakyat.
Baca Juga: Lost: Another Realm, Game Horor Survival Karya Anak Bangsa Siap Bawa Pemain ke Dunia Mistis
“Saat ini ada stigma bahwa saya disponsori oleh oligarki, dikaitkan dengan foto dan kegiatan tokoh-tokoh pengusaha seperti Pak Aguan di Gedung Sate dan Bandung. Padahal itu kegiatan resmi bantuan kemanusiaan,” ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa saat itu Pemprov Jabar menerima kunjungan dari yayasan buddha tzu chi.
Yayasan buddha tzu chi memberikan bantuan perumahan kumuh sebanyak 500 unit untuk warga Bandung.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat daerah secara resmi dan terbuka.
Tak hanya itu ia juga memaparkan kerja sama dengan Yayasan Arta Graha milik pengusaha Tomy Winata dalam membangun masjid di Cianjur serta proyek pembangunan daerah terisolir di Sukabumi, Garut, dan Cianjur.
Baca Juga: Anies Baswedan Nilai Kasus Tom Lembong Bisa Pengaruhi Reputasi Indonesia di Mata Dunia
Komitmen mereka juga mencakup upaya pelestarian Gunung Wayang dan revitalisasi kawasan perkebunan.
“Kalau ada pengusaha yang mau membantu rakyat, membangun daerah terisolir, dan memperbaiki ekosistem, kenapa tidak?” tegasnya.
Menurut Dedi Mulyadi sebagai kepala daerah dirinya harus terbuka berhubungan dengan dunia usaha selama tidak merugikan rakyat dan tidak merusak lingkungan.
Ia bahkan menyindir pihak-pihak yang mengaku anti-oligarki,tetapi justru diam-diam menggunakan fasilitas jet pribadi milik oligarki saat kampanye pemilu.
Baca Juga: Operasi Popeye: Senjata Rahasia Amerika Membawa Hujan di Medan Perang Vietnam