Menurut Dedi Mulyadi kebijakan ini adalah bagian dari visi besar untuk membentuk karakter pelajar Jawa Barat yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga kuat secara mental, spiritual, dan sosial.
Meski belum diterapkan rencana kebijakan ini sudah menuai beragam tanggapan dari masyarakat.
Ada yang mendukung penuh menganggap kebijakan ini sebagai pembaruan yang progresif.
Tetapi ada juga yang mempertanyakan kesiapan infrastruktur dan dampaknya terhadap anak-anak yang tinggal jauh dari sekolah.
Baca Juga: Jalan Spiritual, Melihat Dengan Mata Semesta
Namun Gubernur Dedi Mulyadi tetap yakin bahwa perubahan ini adalah bagian dari transformasi pendidikan yang lebih baik.
“Ini arah membangun anak-anak Jawa Barat yang memiliki visi dan orientasi yang kokoh untuk menyambut masa depannya,” pungkasnya.***