Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi secara tegas menolak wacana pemekaran Jawa Barat menjadi lima provinsi baru.
Dedi Mulyadi menilai isu tersebut tidak realistis dan bukan merupakan kebutuhan mendesak masyarakat saat ini.
Sebelumnya mencuat wacana pemecahan Provinsi Jawa Barat menjadi lima provinsi: Sunda Pakuan, Sunda Taruma, Sunda Caruban, Sunda Priangan, dan Sunda Galuh.
Baca Juga: Mari Mengenal Macam Diet Vegetarian Dan Manfaatnya
“Bukan provinsi baru yang dibutuhkan rakyat tapi rumah sakit baru, sekolah baru, jalan baru, puskesmas baru,” tegas Dedi Mulyadi yang dikutip dari youtube Metro TV.
Namun menurut Dedi Mulyadi rencana itu tidak akan direalisasikan karena terbentur moratorium pemekaran daerah yang masih berlaku secara nasional.
Dedi Mulyadi menjelaskan “Itu wacana yang tidak mungkin direalisasikan.”
“Pertama karena ada moratorium. Kedua, anggaran kita lebih dibutuhkan untuk hal-hal yang lebih mendesak dan konkret,” ujarnya.
Baca Juga: Simak Tren Spiritual Terkini, Salah Satunya Mungkin Sedang Anda Lakukan!
Dedi Mulyadi menyebut saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat lebih memilih fokus pada pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, sekolah, irigasi, rumah sakit, dan pelayanan publik lainnya.
Ketimbang membentuk daerah administratif baru yang justru akan membebani keuangan daerah.
Dalam pernyataan Dedi Mulyadi juga sempat melempar candaan yang langsung mencuri perhatian.
“Provinsi baru mah henteu perlu. Anu dipikabutuh mah… istri baru,” ujar Dedi Mulyadi.
Candaan itu disambut gelak tawa hadirin, namun tidak mengurangi ketegasan pesan yang ia sampaikan bahwa pemerintah harus mengutamakan kebutuhan nyata masyarakat.
Baca Juga: Ini Dia Beda Religius Dan Spiritual, Jangan Salah Paham Ya..