Erwin juga membenarkan adanya laporan indikasi jual-beli kursi di empat sekolah negeri di Kota Bandung.
Meski belum memberikan pernyataan rinci ia menegaskan bahwa penindakan akan dilakukan jika laporan terbukti valid.
"Pak Wali yang handle langsung. Tapi kalau diminta turun saya siap bantu. Kami tidak ingin sistem pendidikan ternoda praktik seperti itu," katanya.
Erwin juga menyoroti pentingnya karakter dalam pendidikan.
Ia mengenalkan pendekatan "lima kesadaran" atau al-wayu mulai dari kesadaran agama, ilmu, cinta tanah air, sosial, hingga berorganisasi.
"Anak-anak harus kuat bukan cuma secara intelektual, tapi juga sosial, emosional, spiritual, dan kultural. Pendidikan itu bukan sekadar otak, tapi juga aksi di kehidupan nyata," papar Erwin.
Program kuliah gratis pun dicanangkan untuk warga tidak mampu agar bisa kuliah hingga sarjana.
Baca Juga: Peterpan Comeback! Catat Jadwal Konsernya di Bandung
Menanggapi kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait barak pelajar dan jam malam Erwin menyatakan dukungan.
Menurut Erwin disiplin adalah fondasi karakter bangsa.
"Saya setuju ini membentuk karakter dan akhlak mulia. Anak saya dulu juga di Gontor hidup disiplin dan sekarang terbiasa," pungkasnya.***