Seorang kakek di kampung saking kesalnya karena tak ada yang datang saat adzan Subuh akhirnya azan jam 9 pagi agar warga datang ke masjid.
“Kata kakek itu, ‘Subuh saya adzan kalian nggak datang. Saya adzan jam 9 malah kalian datang semua marah-marah!’” tutur Dedi Mulyadi.
Lebih jauh Dedi Mulyadi menyampaikan pesan penting soal keberagaman dan nilai-nilai kearifan lokal dalam dakwah.
Baca Juga: Prabowo Gibran dan Janji Bersih dari Korupsi, Adi Prayitno: Apakah Bisa Terwujud?
Di akhir pidatonya Dedi Mulyadi mengajak seluruh pejabat, tokoh agama, hingga masyarakat untuk kembali menempatkan para tokoh lokal terutama guru ngaji dan imam kampung di tempat terhormat.
“Negeri ini tidak kekurangan orang soleh. Mereka ada di kampung-kampung yang setiap hari setia mengajarkan Al-Qur’an, memimpin salat, dan membentuk karakter umat tanpa pernah meminta bayaran,” tutupnya.***