Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyambut baik langkah tegas kepolisian yang menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus longsor tambang Gunung Kuda, Cirebon.
Ia menyebut penetapan tersangka ini sebagai pembelajaran penting bagi seluruh pengelola tambang agar tidak lagi abai terhadap keselamatan pekerja dan kelestarian alam.
Dedi Mulyadi menekankan pentingnya penegakan hukum dalam kasus ini agar tidak terulang lagi kejadian serupa di masa depan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Kapolda Jabar, Kapolresta Cirebon, dan seluruh jajaran yang telah bertindak tegas dengan mentersangkakan pengelola tambang dan melakukan penahanan,” kata Dedi Mulyadi dalam pernyataannya yang disampaikan melalui instagramnya.
Ia berharap tragedi ini membuka mata seluruh pihak terkait pentingnya prinsip keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan.
“Semoga ini jadi pembelajaran penting bagi seluruh pengelola tambang untuk tidak bertindak sembarangan, mengabaikan prinsip-prinsip keselamatan dan perlindungan alam,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama Dedi Mulyadi juga menyampaikan apresiasinya terhadap upaya pencarian korban yang hingga kini masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, dan relawan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran TNI, Polri, BPBD Jabar, dan teman-teman di Kabupaten Cirebon. Semoga seluruh langkah kita menjadi jalan kebaikan,” ucapnya.
Baca Juga: Apa Itu Trading Online dan Bagaimana Cara Memulainya dari Rumah
Ia menegaskan pentingnya keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan serta mengapresiasi kerja keras tim evakuasi.
Tak hanya itu Dedi Mulyadi juga melontarkan seruan tegas kepada Perum Perhutani.
Dedi Mulyadi meminta Perum Perhutani mengevaluasi seluruh kerja sama penambangan yang berlangsung di kawasan hutan milik negara.
“Saya minta Perhutani mengevaluasi seluruh kerja sama tambang di wilayah kehutanan Jawa Barat. Kembali ke fungsi awal: kelola hutan, bukan tambang,” tegas Dedi Mulyadi.
Baca Juga: Ketegangan Budi Arie dan PDIP Dinilai Bisa Picu Persepsi Konflik Jokowi dengan Partai