“Jadi kalau tiba-tiba misalnya dipaksakan, dipaksa, misal katakanlah sudah, nanti sekolah misalnya di Bekasi ya, ada 20 orang misalnya, kira-kira gitu. Maka kemudian itu akan jadi beban baru buat sekolah,” lanjutnya.
Ia memberikan contoh pengalaman pribadi sebagai mantan ketua komite sekolah yang kesulitan mencari dana untuk membiayai kegiatan ekstrakurikuler dan honor guru.
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan jangka panjang yang melibatkan pendampingan psikologis, guru bimbingan konseling, dan keterlibatan lintas sektor.
Menurutnya, pendekatan militer tidak dapat berdiri sendiri tanpa integrasi dengan strategi pembinaan karakter yang lebih holistik.***
Baca Juga: Terungkap! Bukti Baru Soal Ijazah Jokowi, Ikrar Nusa Bhakti: Palsu atau Asli?