Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyindir pihak-pihak yang tiba-tiba muncul, berteriak, dan mengklaim pembangunan sebagai hasil perjuangannya.
Ia menegaskan bahwa kepemimpinannya dibangun atas dasar kesadaran dan cinta kepada rakyat bukan karena tekanan atau paksaan dari pihak lain.
Menurutnya membangun wilayah perbatasan adalah bentuk penghormatan terhadap martabat Jawa Barat.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Mempercepat Tren PHK, CELIOS Soroti Data BPS Terkait Pangangguran Problematik
Dikutip dari instagramnya, Dedi Mulyadi menjelaskan "Urusan jalan itu sudah jadi komitmen saya untuk membangunnya sejak lama. Itu bisa dilakukan bersama-sama dengan bupatinya."
"Perbatasan dengan DKI, Banten, Jawa Tengah bagi saya itu kehormatan," kata Dedi Mulyadi
Ia menolak jika ada tokoh yang tiba-tiba muncul dan mengklaim hasil kerja pemerintah.
"Saya tidak mau kalau saya membangun jalan di Cirebon Timur, terus ada yang bilang itu perjuangan dia. Tanpa kamu bercerita pun aku akan membangunnya," tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemprov dan pemkab/kota.
Baca Juga: Bonus Demografi Bisa Jadi Beban, DPR Minta Pemerintah Waspadai Lonjakan Angkatan Kerja
Jika bupati sanggup bangun 5 kilometer maka pemprov akan bangun sisanya.
Yang penting menurut Dedi Mulyadi hasilnya adalah jalan terbaik yang mencerminkan martabat warga Jawa Barat.
Dedi Mulyadi mengatakan "Jangan jadi pemimpin yang toletik. Membangun itu kesadaran bukan keterpaksaan."
"Kalau kamu teriak-teriak di depan wajah saya, saya malah nggak jadi bangun. Saya membangun karena mencintai rakyat terbaik," ujarnya.
Baca Juga: Dunia Usaha Terguncang, Apindo Sebut Semua Negara Mengalami Masalah PHK Akibat Transformasi