Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi akhirnya buka suara soal kebijakan pelarangan kegiatan study tour di sekolah-sekolah Jabar.
Menurut Dedi Mulyadi kebijakan ini bukan tanpa alasan.
Dedi Mulyadi menegaskan larangan tersebut diambil demi meringankan beban ekonomi para orang tua murid yang kian terhimpit.
Baca Juga: Blok-Blok Kekuatan Baru akan Muncul Imbas Kebijakan Donald Trump, Prediksi Rocky Gerung
Dalam video yang diunggah ke kanal instagramnya, Dedi Mulyadi menyebut banyak orang tua yang harus meminjam uang ke bank keliling, bank Emok.
Bahkan menjual aset hanya demi memenuhi permintaan anaknya untuk ikut study tour.
Dedi Mulyadi menjelaskan "Banyak orang tua yang terpaksa pinjam ke bank Emok, bank keliling, jual aset, dan pinjam ke tempat-tempat lain."
"Itu jelas menimbulkan beban ekonomi," ujar Dedi Mulyadi.
Larangan study tour ini sempat menuai respons dari pelaku industri pariwisata.
Baca Juga: Respons Lambat Pemerintah Dinilai Memperburuk Dampak Kebijakan Tarif Trump
Namun Dedi Mulyadi menilai hal itu justru mengaburkan esensi study tour yang semestinya menjadi kegiatan edukatif.
Bukan semata-mata wisata yang mengharuskan anak menginap di hotel mewah.
"Ketika study tour dimaknai sebagai nginep di hotel berarti itu sudah bukan lagi kegiatan pendidikan tapi wisata. Anak-anak itu dipaksa untuk piknik bukan belajar," ujarnya.
Dedi Mulyadi menegaskan ia lebih memprioritaskan penyelamatan ekonomi rakyat kecil.
Baca Juga: Bukan Soal Tarif 32%, Ferry Latuhihin Ingatkan Ancaman Terbesar dari Kebijakan Trump