"Dulu ada Pramuka tapi sekarang hampir enggak ada, terbatas. Jadi nanti tentara yang melatih wajib militer," tambahnya.
Menariknya program wamil ini juga akan diterapkan sebagai hukuman bagi pelajar yang terlibat geng motor atau tawuran.
Dedi Mulyadi mengatakan bahwa mereka yang terlibat dalam tindak kriminal remaja akan dikirim ke pelatihan wajib militer sebagai bentuk pembinaan.
Baca Juga: Ichsanuddin Noorsy Ungkap Korupsi BBM Dibongkar Agar Presiden Prabowo Tidak diklaim Omon-Omon
Untuk menjalankan program ini Pemprov Jabar akan bekerja sama dengan Kodam III/Siliwangi dan Kepolisian Jawa Barat.
Meski menggunakan istilah wajib militer konsep yang diterapkan di Jabar berbeda dengan wamil di Korea Selatan.
Jika di Korsel wamil bersifat nasional dan wajib bagi pria berusia 18-28 tahun, wamil versi Dedi Mulyadi lebih berfokus pada pendidikan dan pembinaan mental pelajar.***