Mata pelajaran kewirausahaan juga turut memeriahkan perhelatan ini dalam bentuk kegiatan entrepreneurship seperti penjualan aneka makanan dan minuman yang dikemas dengan unik dan pernak-pernik cantik.
Baca Juga: Mengenal Kebudayaan & Industri Kreatif di Tanah Pasundan
Luvena pemeran Somantri, mengatakan,“Buat P5 nya to be honest cape banget, sampai kaki ungu-ungu, tapi seru soalnya kita bisa menjelaskan pesan yang penting melalui cerita ke penonton”.
Selika sebagai pemeran utama bernama Sokrasana mendapat pengetahuan baru akan seni-seni tradisional. Selika juga berpendapat,
“P5 sangat bermanfaat bagi kami karena bisa mengulik dan menjelajahi sebuah topik yang awalnya tidak tahu, juga bisa menguatkan tali persahabatan antar teman.”
Salah satu orangtua yang diundang untuk hadir di perhelatan ini menyampaikan kesannya, “Acara ABINAWA Luaaaaaarrrrr biasaaaaa, drama kolosalnya kereeeennn... terharu campur bangga.”
Pendapat penonton lain yang juga terkesan dengan ABINAWA, “dramanya ringan, lucu tapi sarat makna. Salut buat guru-guru yang telah menemukan dan melatih bakat anak-anak.”
Projek Penguatan Profil Pemuda Pancasila (P5) akan berhasil jika dibarengi dengan pemahaman tentang keberagaman Indonesia kemudian mewujudkannya dalam bentuk kegiatan yang nyata dan bisa dirasakan manfaatnya banyak orang.
Menjadi harapan kita bersama agar projek-projek seperti ini dapat dilakukan di lebih banyak sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. Dengan demikian akan terlahir pemuda-pemudi Indonesia yang memiliki profil Pancasila yang kuat, agar bangsa kita bisa menjadi bangsa yang kuat.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Perayaan Cap Go Meh yang Merupakan Bagian dari Kebudayaan Tionghoa
Mari saling menghargai keberagaman agar bisa hidup berdampingan dengan tenang.***