Bisnisbandung.com - Pada Jumat, 23 Februari 2024, Dandhy Laksono, Feri Amsari, Bivitri Susanti dan Zainal Arifin mengunjungi dua kampus di Bandung.
Kampus tersebut ialah Universitas Parahyangan dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN Bandung).
Kunjungan tersebut berupa kegiatan diskusi bertema “Setelah Dirty Vote” bersama sang sutradara dan aktor film tersebut dengan para mahasiswa.
Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Strategi PPP Hadapi Gejolak Politik dan Hak Angket Pemilu 2024
Pertama dimulai di Universitas Parahyangan, barulah kemudian di sore hari setelah magrib mereka pergi ke UIN Bandung.
Acara diskusi di UIN Bandung berada di Aula Student Center, yang mana gedung tersebut menjadi pilihan terakhir setelah mahasiswa UIN Bandung sudah berusaha mendapat tempat yang lebih baik, tapi tidak mendapatkan izin.
Diskusi dimulai pada pukul 18.30, awalnya diskusi berjalan seperti biasa dengan kondisi lampu menyala.
Namun tiba-tiba ditengah diskusi tepat pada pukul 21.20 lampu dipadamkan oleh oknum aparat tertentu.
Baca Juga: Lampu Padam Saat Diskusi Dirty Vote di UIN Bandung, Siapa yang Salah?
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Feri Amsari, “Karena suatu dan lain hal acara Dirty Vote di UIN Sunan Gunung Djati, semacam diberikan ancaman ruangan kegiatan kami dimatikan oleh oknum aparat tertentu. Sehingga gelap gulita.”
Feri Amsari mengatakan bahwa kejadian itu berupa ancaman untuk menghentikan diskusi yang sedang berlangsung.
“Saya ingin sampaikan ke teman-teman media bahwa persekusi terhadap demokrasi itu nyata dengan terjadinya kejadian tersebut,” ucap Feri Amsari
Feri Amsari menegaskan adanya persekusi demokrasi yang terjadi di negeri ini adalah hal nyata.
Baca Juga: Sehat dan Glowing dengan 4 Tips Sederhana Mengatasi Jerawat Punggung