DPR Ribut Soal Rp 1.000 Sehari, Dedi Mulyadi: Ini Gotong Royong Budaya Warga Jawa Barat.!

photo author
- Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok instagram Dedi Mulyadi)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok instagram Dedi Mulyadi)


Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi dengan tegas kritik dari salah satu anggota DPR RI yang menyoroti ajakan donasi Rp 1.000 per hari yang ia canangkan.

Lewat akun Instagram pribadinya, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa ajakan tersebut bukanlah kebijakan pemerintah untuk menarik pungutan dari masyarakat.

Melainkan bagian dari budaya gotong royong yang sudah mengakar kuat di Jawa Barat.

Baca Juga: Pakar Komunikasi Politik Soroti Gaya Ceplas-Ceplos Purbaya Yudi Sadewa

“Bapak anggota DPR RI yang baik hati kebijakan ajakan untuk sama-sama memberikan kebaikan Rp1.000 itu bukan kebijakan untuk menutup menurunnya dana transfer daerah. Tidak sama sekali,” ujar Dedi Mulyadi.

Menurutnya ajakan tersebut berakar dari berbagai tradisi sosial masyarakat Sunda.

Seperti sapo sarebu, beras jimpitan, dan beras perelek bentuk solidaritas warga yang telah ada sejak lama.

Ia menyebut bahwa gerakan ini bukan program formal pemerintah melainkan ajakan moral agar masyarakat saling membantu tanpa harus menunggu bantuan dari negara.

Dedi Mulyadi menjelaskan “Tujuannya sederhana untuk menyelesaikan problem yang tidak diatur dalam APBN dan APBD.”

Baca Juga: Menteri Dalam Negeri Heran dengan Gubernur yang Protes Pemotongan Anggaran

“Misalnya, biaya ongkos warga ke rumah sakit uang makan saat menunggu keluarga yang dirawat atau membantu keluarga yang tiba-tiba kehilangan penghasilan karena anggota keluarganya sakit,” jelasnya.

Dedi Mulyadi menilai sebagian pihak yang mengkritik gerakan ini gagal memahami konteks sosialnya.

“Ini bukan soal uang tapi soal nurani. Ini soal mempertahankan budaya saling asah, asih, dan asuh yang sudah jadi jati diri masyarakat Jawa Barat,” tegasnya.

Dedi Mulyadi juga mengingatkan agar pejabat publik tidak buru-buru menuding tanpa memahami substansi gerakan sosial tersebut.

Baca Juga: Klaim Ramah Lingkungan Bioetanol Dipertanyakan, Risiko Deforestasi Jadi Sorotan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X