“Banyak rumah sempit dihuni 22 orang. Tanpa sekat tanpa privasi. Efeknya? Tingginya pelecehan seksual anak di bawah umur,” ungkapnya.
Ia menyebut fenomena ini bukan isapan jempol tapi nyata dan sudah berlangsung lama hanya saja tak terekspos karena menyangkut privasi korban.
Dedi Mulyadi juga mengkritik keras Perda Tata Ruang 2022 yang dinilainya fatal.
Ia menyebut berdasarkan temuan Kementerian Lingkungan Hidup sekitar 1,2 juta hektare kawasan hijau telah hilang secara legal.
“Yang paling parah di Bekasi dan Kabupaten Bogor. Kawasan hutan diubah jadi pariwisata, pemukiman, hotel, bahkan pabrik! Dan itu dilegalkan,” sorot Dedi Mulyadi.
Ia mendorong revisi tata ruang tahun ini juga tanpa menunggu lima tahun.
“Kalau tidak kita akan digempur bencana longsor, banjir, dan krisis air,” tegasnya.***
Artikel Terkait
Siapa Dalang Serangan ke Jokowi? Pengamat Politik: Bisa Jadi Mereka yang Pernah Ditinggalkan!
PSI Ganti Logo, Gajah Berkepala Merah Jadi Simbol Jokowi?
PSI Ganti Logo, Gajah Berkepala Merah Jadi Simbol Jokowi?
Olok-olok Sopir Truk Hingga Aktivis, Rocky Gerung: Jokowi Tak Lagi Dihormati Rakyat?
Realokasi APBN Cuma Akal-Akalan, Awalil Rizky: Bukan Efisiensi!"
Indonesia Butuh 100 Tahun Jadi Negara Maju, Bossman Mardigu: KEBURU KIAMAT DULUAN!