"Atuda (alasan) anggaran belum cair, atuda sibuk, atuda kendaraan. Bohong! Yang ada itu malas. Makanya jurusnya sekarang harus SANAJAN. Sanajan anggaran belum ada manfaatkan CSR. Sanajan sibuk harus tetap memaksakan diri!" serunya.
Herman juga memerintahkan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk turun langsung ke lapangan.
“Bukan hanya duduk di ruang FGD. Kepala dinas harus keliling ke 27 kabupaten/kota, kepala puskesmas keliling desa!” ucapnya.
Baca Juga: Donald Trump Tekan Indonesia, eks Diplomat Senior: Kita Ditodong Dua Kali oleh AS
Program ini menjadi bagian dari perhatian serius Pemprov Jabar terhadap 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang sangat menentukan kualitas SDM masa depan.
Dengan pendekatan kolaboratif, dukungan teknologi, dan semangat Herman optimistis Jawa Barat bisa menjadi contoh sukses dalam menurunkan stunting secara drastis.***
Artikel Terkait
Diterjang Longsor dan Banjir di Megamendung, Warga Curhat Langsung ke Gubernur Dedi Mulyadi
Kiai Haji Olih Komarudin Ungkap Drama Panjang Yayasan Al-Ihsan, Dari Sengketa Hukum hingga Kebangkitan RS Welas Asih
Dirujak Netizen Gegara Jalan Rusak, Ono Surono: Prosesnya Jalan, Sabar Dulu!
Rizieq Shihab Tuduh Dedi Mulyadi Islamofobia, Ade Armando: Nama RS Diganti Karena Jejak Korupsi!
Diusung Prabowo ke Papua, Gibran Siap Hadapi Isu HAM Panas dan Konflik Sosial!
Luhut Bilang Jokowi Dilupakan, Pengamat: Politik Kita Memang Serendah Itu!