Dedi Mulyadi: Saya Tidak Sibuk Saat Macet Tapi Cari Akar Masalahnya

photo author
- Jumat, 28 Maret 2025 | 10:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok youtube humas jabar)
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (dok youtube humas jabar)


Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali mencuri perhatian dengan pernyataannya terkait solusi kemacetan.

Dedi Mulyadi menegaskan bahwa dirinya tidak akan sibuk saat macet karena yang terpenting adalah mencari akar masalahnya.

Menurut Dedi Mulyadi solusi mengurai macet tidak bisa hanya dengan penegakan hukum atau pengurangan jumlah kendaraan semata.

Baca Juga: Pesimis Teror ke Tempo Bisa Terungkap! Pemred The Jakarta Post: Kebebasana Pers Sedang Mendapat Tekanan

Dikutip dari youtube humas jabar, Dedi Mulyadi mengungkapkan pendekatan unik dalam mengatasi kemacetan khususnya saat mudik atau libur panjang.

Ia menilai bahwa meliburkan sopir angkot dan pengemudi lainnya dengan memberikan kompensasi finansial jauh lebih murah dibandingkan membiarkan kemacetan berlarut-larut yang bisa menimbulkan keresahan sosial.

"Kenapa harus keluar Rp1 miliar untuk membebaskan kemacetan? Karena itu jauh lebih murah dibandingkan dampak negatif dari macet seperti kemarahan, kebencian, hingga opini buruk terhadap pemerintah," tegasnya.

Ia mencontohkan kemacetan di Puncak yang kerap terjadi setiap musim liburan.

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah meliburkan angkot di titik-titik rawan macet seperti Pasar Cipanas dan beberapa titik di Bogor.

Baca Juga: Pesimis Teror ke Tempo Bisa Terungkap! Pemred The Jakarta Post: Kebebasana Pers Sedang Mendapat Tekanan

Menurutnya jumlah angkot di area tersebut mencapai 700-900 unit, yang jika dikelola dengan baik bisa sangat membantu mengurai kemacetan.

Dedi Mulyadi juga menyoroti peran opini publik dalam kebijakan pemerintah.

Menurutnya persepsi masyarakat terhadap suatu kebijakan sangat dipengaruhi oleh bagaimana komunikasi dijalankan.

Dedi Mulyadi mengatakan "Kalau jalanan lancar opini yang muncul bisa bilang mudik menurun ekonomi lemah. Tapi kalau macet pemerintah yang disalahkan."

Baca Juga: Pemred Tempo Ungkap Belum Mendapat Kabar Apapun Soal Investigasi Kasus Teror Kepala Babi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X