IA ITB JABAR Proyeksikan Pemimpin Nasional Untuk Tahun 2045

Bisnisbandung.com - Isu kepemimpinan nasional terus menghangat seiring dengan semakin dekatnya proses sukses kepemimpinan nasional di tahun 2024.

Tak ingin larut begitu saja dengan isu yang ada, IA ITB Jabar justru mulai merancang kepemimpinan nasional bukan untuk 2024 namun untuk tahun 2045.

Hal ini menjadi topik bahasan dari diskusi yang diselenggarakan IA ITB Jabar dengan judul “Rembuk Alumni dan Mahasiswa ITB untuk Kepemimpinan Nasional Tahun 2045” bertempat di Eduplex, Bandung pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Atlet Panjat Tebing asal Iran dan Indonesia Meraih Medali Emas di Asian Games Hangzhou

“Kegiatan diskusi yang diselenggarakan IA ITB hari ini tidak dimaksudkan untuk membahas siapa yang akan menjadi presiden di tahun 2024, namun merancang jalan bagi alumni ITB menjadi pemimpin nasional di tahun 2045.” Ujar Jalu Priambodo, Ketua IA ITB Jabar

Jalu mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilandasi pada keresahan alumni ITB yang masih sulit menembus posisi sebagai pemimpin nasional sejak era Soekarno dan BJ Habibie.

Menurut Jalu, proyek mempersiapkan pemimpin nasional tidak bisa dilakukan mendadak setiap lima tahun namun harus dipersiapkan secara jangka panjang.

Pada sisi yang lain, Indonesia akan mengalami bonus demografi yang berada pada puncaknya di tahun 2045.

Baca Juga: Ganjar Tidak Ingin Ada Politik Identitas di Pilpres 2024

“Jika kita tidak bisa menggunakan momentum tersebut untuk meloncat menjadi negara maju, maka dikhawatirkan akan sulit mencari momentum lainnya di masa mendatang” Jelas Jalu.

Itulah sebabnya, IA ITB Jabar mendorong akselerasi bagi mereka yang akan menjadi pemimpin di masa mendatang untuk bisa melakukan loncatan besar.

Kegiatan diskusi rencananya akan dihadiri alumni ITB yang kini berkiprah dalam berbagai sektor.

Diantaranya, Ridwansyah Yusuf yang merupakan Ketua KNPI Jabar, Denda Alamsyah Ketua Kormi Jabar yang mewakili sektor organisasi kemasyarakatan.

Baca Juga: Untuk Pariwisata Berkualitas, Pemerintah Bentuk Tourism Fund