USIA Harapan Hiodup (UHH) global akan meningkat Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan PBB (PBB) memprediksi tahun 2050 UHH meningkat sampai 77,1 tahun, naik dibandimg tahun ini (72,6 tahun). Kenaikan UHH itu terjadi di negara-negara maju. Selain itu populsi penduduk di beberapa negara turun rata-rata 2,1 –2,2 persen, termasuk populasi di China antara tahun 2019 – 2050 yang turun rata-rata 2,2 persen.
Turunnya populasi penduduk di berbagai negara maju tidak terjadi karena kebetulan. Penurunan itu dirancang sekira dua dekade sebelum masuk abad 21.. Negara yang memiliki populsi penduduk paling kuat, selaim China dan India, juga terjadi di beberapa negara sedang berkembang. Tingginya pertambahan penduduk hampir selalu sejalan dengan tendahnya kesejahteraan masyarakat. Tidak heran apabila pada dekade ini, populasi penduduk di China terus menurun. Sistem perekonomian negara tirai bambu itu berubah cenderung kapitalistis.
Pada satu sisi kapitalisme dapat mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada sisi lain, kapitalisme dapat memperlebar jurang kaya-miskin. Biasanya penuingkatan kesejahteraan masyarakat dapat meninmgkatkan daha nalar dan kesadaran masyarakat. Hal itu tampak pada program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Kesadaran akan pentingnya pengendalian jumlah penduduk sangat rendah dalam masyarakat perdesaan.Sedangkan dalam masyarakat perkotaan, program KB menjadi bagian perencanaan hidup berumah tangga.
Belum meratanya kesejahteraan rakyat, populasi penduduk di Indonesia masih berjalan pada jalan lurus. Kalaupun ada penurunan, masih jauh dari target lembaga KB. Lebih dari itu, selama hampir dua delade (sejak Reformasi), program KB menjadi semakin tidak populer lagi. Secara kelembagaan, KB semakin terpinggirkan. Hampir di semua pemerintrah daerah, lembaga itu semakin terhapus. Kalaupun masih ada, pemda menempatkan lembaga itu sebagai tambahan saja. Lembaga KB ditempatkan di bawah dinas. Bagian atau subdinas yang hampir tidak punya peran penting.
Akibat tersisihnya program KB, penduduk Indonesia nyaris tidak terkendali secara signifikan. Jumlah penduduk prareformasi sekitar 225 juta, dalam tempo kurang dari 20 tahun penduduk Indonesia mencapai angka 267 juta jiwa. Secara persentase, Indonesia mengeser India dan China. Ketatnya pengendalian penduduk di China masa lalu, persentase populasi penduduknya menurun drastis. Penurunan itu diperkirakan akan terus sampai tahun 2050 nanti.
Sejalan dengan penurunan populasi itu perekonomian China melonjak bahkan menjadi pesaing utama Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang terus meningkat dan urbanisasi tidak dapat dikendalikan, berakibat pertumbuhan ekonomi berjalan lamban. Lalu apa program pemerinmtah sekarang dalam menjalankan manajemen kependudukan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi? Tampaknya program pemerataan jumlah penduduk menjadi kata kunci. Pembangunan inftastruktur yang semakin merata, dapat membuka daerah-daerah terisolasi.
Distribusi dan penyebaran barang dan jasa diharapkan sampai ke semua wilayah NKRI dalam waktu yang hampir bersamaan. Transportasi yang semakin lancar akibat pembangunan infrastruktur, kesejahteraan penduduk juga akan semakin merata. Pertumbuhan ekonomi diharapkan akan terus naik dan merata pula. Semoga bukan harapan hampa belaka. ***