Populasi Penduduk Dunia dan Usia Harapan Hidup

photo author
- Rabu, 22 September 2021 | 09:03 WIB
54094724_401
54094724_401

   USIA Harapan Hiodup (UHH) global akan meningkat  Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan PBB (PBB) memprediksi tahun 2050 UHH meningkat sampai 77,1 tahun, naik dibandimg tahun ini (72,6 tahun). Kenaikan UHH itu terjadi di negara-negara maju. Selain itu populsi penduduk di beberapa negara turun rata-rata 2,1 –2,2 persen, termasuk populasi di China antara tahun 2019 – 2050 yang turun rata-rata 2,2 persen.

   Turunnya populasi penduduk di berbagai negara maju tidak terjadi karena kebetulan. Penurunan itu dirancang sekira dua dekade sebelum masuk abad 21.. Negara yang memiliki populsi penduduk paling kuat, selaim China dan India, juga terjadi di beberapa negara sedang berkembang. Tingginya pertambahan penduduk hampir selalu sejalan dengan tendahnya kesejahteraan masyarakat. Tidak heran apabila pada dekade ini, populasi penduduk di China terus menurun. Sistem perekonomian negara tirai bambu itu berubah cenderung  kapitalistis.

    Pada satu sisi kapitalisme dapat mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat. Pada sisi lain, kapitalisme dapat memperlebar jurang kaya-miskin. Biasanya penuingkatan kesejahteraan masyarakat dapat meninmgkatkan daha nalar dan kesadaran masyarakat. Hal itu tampak pada program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia. Kesadaran akan pentingnya pengendalian jumlah penduduk sangat rendah dalam masyarakat perdesaan.Sedangkan dalam masyarakat perkotaan, program KB menjadi bagian perencanaan hidup berumah tangga.

     Belum meratanya kesejahteraan rakyat, populasi penduduk di Indonesia masih berjalan pada jalan lurus. Kalaupun ada penurunan, masih jauh dari target lembaga KB. Lebih dari itu, selama hampir dua delade (sejak Reformasi), program KB menjadi semakin tidak populer lagi. Secara kelembagaan, KB semakin terpinggirkan. Hampir di semua pemerintrah daerah, lembaga itu semakin terhapus. Kalaupun masih ada, pemda menempatkan lembaga itu sebagai tambahan saja. Lembaga KB ditempatkan di bawah dinas. Bagian atau subdinas yang  hampir tidak punya peran penting.

     Akibat tersisihnya program KB, penduduk Indonesia nyaris tidak terkendali secara signifikan. Jumlah penduduk prareformasi sekitar 225 juta, dalam tempo kurang dari 20 tahun penduduk Indonesia mencapai angka 267 juta jiwa.  Secara persentase, Indonesia mengeser India dan China. Ketatnya pengendalian penduduk di China masa lalu, persentase populasi penduduknya menurun drastis. Penurunan itu diperkirakan akan terus sampai tahun  2050 nanti.

     Sejalan dengan penurunan populasi itu perekonomian China melonjak bahkan menjadi pesaing utama Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang terus meningkat dan urbanisasi tidak dapat dikendalikan, berakibat pertumbuhan ekonomi berjalan lamban. Lalu apa program pemerinmtah sekarang dalam menjalankan manajemen kependudukan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi? Tampaknya program pemerataan jumlah penduduk menjadi kata kunci. Pembangunan inftastruktur yang semakin merata, dapat membuka daerah-daerah terisolasi.

       Distribusi dan penyebaran barang dan jasa diharapkan sampai ke semua wilayah NKRI dalam waktu yang hampir bersamaan. Transportasi yang semakin lancar akibat pembangunan infrastruktur, kesejahteraan penduduk juga akan semakin merata. Pertumbuhan ekonomi diharapkan akan terus naik dan merata pula. Semoga bukan harapan hampa belaka. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB
X