Perbaikan Ekonomi ASEAN Terlambat

photo author
- Kamis, 27 Mei 2021 | 15:15 WIB
OPINI Apa lagi yang Wanita Cari?
OPINI Apa lagi yang Wanita Cari?

    PREDIKSI para ekonom dunia, perekonomian global akan pulih tahun ini. Prakiraan yang optimistis itu didorong dengan makin membaiknya perekonomian  Amerika Serikat dan Jepang. IMF menyebutkan, pertumbuhan ekonomi negara-negara maju diprediksi mengalami rebound setelah kontraksi cukup dalam tahun 2020.

   Perekonomian AS, terutama pada paruh dua  2021 akan tumbuh sekira 5,1% setelah kontraksi minus 4,9% tahun 2020 lalu. Negara maju itu menerapkan kebijakan stimulus fiskal yang digelontorkan pemerintah.  Jepang juga menerapkan kebijakan yang sama sehingga perekonomiannya diproyeksikan tumbuh 3,1% (yoy).

   Pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan India, justru lebih tinggi. India secara optimistis memprediksi pertumbuhan ekonominya berada pada angka 11,5% (yoy). Sedangkan Tiongkok stabil pada pertumbuhan 6,3% (yoy). Hal itu berpengaruh signifikan bagi negara lain, terutama negara-negara di belahan Asia. Namun pertumbuhan ekonomi di negara-negara anggota ASEAN sediklit terlambat dibanding Jepang, Tiongkok, dan India. Hal itu terjadi karena pandemi Covid-19 masih menjadi hambatan utama. Vaksinasi di beberapa negara ASEAN belum merata.

   Pengaruh perbaikan ekonomi negara-negara maju juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pelaksanaan vaksinasi yang terus dipacu, paling tidak, dapat menumbuhkan kepercayaan diri. Pertumbuhan ekonomi nasional didorong dengan perbaikan neraca ekspor-impor. Komoditas Indonesia mulai bergerak menuju pasar Asia dan AS. Beberapa komoditas ekspor  Indonesia meningkat seperto CPO, batubara, besi baja, dan beberapa produk manufaktur seperti kimia organik, kendaraan bermotor, serta alas kaki.

     Indonesia pada masa krisis sepanjang dua tahun ini masih memiliki cadangan devisa sekira 138 miliar dolar AS.Cadangan itu cukup untuk membayar barang impor hampir satu tahun dan bayar utang luar negeri pemerinah yang jatuh tempo. Diharapkan pemerintah mendorong swasta mampu membayar utang luar negerinya. Dalam menjaga cadangan devisa, seyogianya Indonesia membatasi impor barang tertier dan quartier, seperti makanan, minuman,  rokok,  fesyen, alat kecantikan, dan sebagainya. Untuk sementara, wisata, termasuk berobat ke luar negeri, dibatasi pula.

    ”Perbaikan ekonomi yang terus berlanjut didorong oleh akselerasi program vaksinasi nasional,” tulis Laporan BI tentang Perekonomian Jawa Barat. Artinya Indonesia harus berupaya keras keluar dari sandera Covid-19. Kelancaran masuknya vaksin dari produsen di luar negeri dan produksi masal vaksin dalam negeri, harus terus dipacu. Indonesia dapat bercermin pada gerakan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat India. Dalam waktu relatif singkat, India dapat mengatasi pandemi dengan korban terbanyak. Gerakan vaksinasi dan gerakan pendisiplinan masyarakat akan protokol kesehatan, dilakukan secara serempak dan serentak. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB
X