COVID DAN MASA DEPAN PENDIDIKAN

photo author
- Selasa, 28 Juli 2020 | 11:18 WIB
MASA DEPAN PENDIDIKAN
MASA DEPAN PENDIDIKAN

AKHIRNYA banyak orangtua murid yang protes dan meminta sekolah segera dibuka kembali. Anak-anak mereka dapat kembali belajar di kelas, berinteraksi sesama murid dan bertatap muka dengan guru. Rata-rata mereka mengeluh, anak-anaknya semakin malas belajar. Banyak yang memilih bermain di luar rumah, berdiam diri di rumah, tanpa membuka buku pelajaran.

Menurut para orangtua, masa depan pendidikan Indonesia semakin tidak jelas bahkan menuju ke kegelapan apabila tidak ada perubahan kebijakan. Apalagi bagi rakyat kecil yang miskin,”kata Ibu Rosti orang Kebonkawung, Bandung. “Orang miskin tidak mungkin harus membimbing anak-anaknya belajar secara online. Banyak di antaranmya yang sama sekali buta teknologi komunikasi. HP saja tidak punya. Pemilik HP harus mengisi pulsa/kuota. Bagi mereka uang Rp 25.000 tiap hari mengisi kuota, dirasakan sangat mahal.”

Dilihat dari kenyataan itu, makin hari makin banyak anak didik yang tertinggal. Ilmu penmgetahuan yang diajarkan di sekolah, samasekali tidak mereka kuasai. “Karena itu, apapun risikonya, sekolah harus cepat-cepat dibuka,”kata Bu Rosti lagi.

Itulah keinginan sebagian rakyat yang tentu saja menghadapkan pemerintah kepada persimpangan jalan. Problematika yang amat dilematis dan dikotomis. Dua pilihan yang amat sulit. Tidak segera dibuka, terjadi desakan sebagian rakyat dan betul belajar di rumah tidak efektif dan efisien. Jauh dari peningkatan mutu pendidikan. Masa depan bangsa kita samar bahkan gelap.

Apabila pemerintah mengambil keputusan membuka kembali sekolah, penyebaran Covid-19 akan sangat cepat meluas. Indonesia akan berada pada zona merah sangat panjang, baik wilayah penyebaran maupun waktu epidemi.

Pemerintah tidak dapat terus berpikir dalam waktu cukup lama. Desakan sebagian rakyat perlu segera dijawab secara terbuka dengan argumentasi dan bukti yang transparan. Keputusan tetap memberlakukan pendidikan di rumah, juga harus terus disosialisaikan secara lebih terbuka. Namun tidak cukup hanya dengan penerangan saja, harus ditemukan solusi yang terbaik.

Apabila jalan kedua yang diambil, sebaiknya beban masyarakat bawah segera dipenuhi secara merata. Belajar di rumah membutuhkan hape sedikit canggih yang mampu mengakses internet. Sediakan HP tersebut oleh sekolah. Pihak sekolahlah yang mendata kemudian menngajukan kebutuhan anggarannya.  Selain itu akses terhadap internet tersedia secara cuma-cuma. Melalui Telkom, sediakanlah Wi-Fi di ruang-ruang publik, misalnya di mesjid, pos RT, dan sebagainya. Semua warga dapat menggunakan jalur Wi-Fi itu secara gratis. Hal itu pernah dilakukan Pemerintah Kota Bandung, namun tidak jalan. Sekarang tinggal petunjuknya saja, tanpa terminal dan pesawatnya pun  yang tidak jalan.

Mau ke mana kita sekarang? ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB
X