REPUTASI perusahaan listrik negara (PLN) dipertaruhkan, ketika tiba-tiba listrik padam secara massal antara enam hingga 10 jam tergantung gardu yang ada di daerahnya, Minggu (4/8/2019) dari siang sampai malam hari. Memang permintaan maaf PLN kepada masyarakat sudah dimaafkan, akan tetapi ingat kerugian kunsumen akibat listrik padam tersebut sangat besar.
Tepatnya Listrik mati di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, khususnya Bandung dan sekitarnya, pada hari itu mulai pukul 11.50 WIB. Tak pelak lagi keluhan dan laporan masyarakat mengenai listrik mati di wilayahnya mencuat yang sulit dibendung.
Tak hanya listrik yang mati, tetapi juga jaringan komunikasi telepon seluler pun terganggu.
Kegaduhan di media sosial pada saat dan setelah listrik mati, warganet langsung menumpahkan uneg-uneg mereka di media sosial. Termasuk, beberapa akun resmi penyedia layanan baik PLN dan akun layanan komunikasi dibanjiri pesan dan keluhan warganet yang menginginkan jawaban atas kondisi tersebut.
"PLN hebat, kalau ada yang telat bayar langsung denda, kemudian aliran listriknya dicabut. Ya suka-sukanya PLN. Giliran mati listrik cukup minta maaf, dan kami konsumen memaafkannya. Memang enak benar PLN,” tulis seseorang di media sosial.
Ada juga yang mengeluhkan gangguan jaringan operator seluler. Listrik padam, kok smartfren sinyalnya ikut hilang juga?" demikian keluhan pengguna lainnya. Matinya aliran listrik dan kegaduhan warganet ini membikin heboh dunia maya.
Pelayanan publik terhambat karena semua berbasis listrik di sejumlah wilayah di Pulau Jawa yang berimbas pada pelayanan transportasi yang memanfatkan aliran listrik. Sebut saja, perjalanan kereta listrik (KRL) terhenti.
Di Jakarta, operasional moda transportasi Mass Rapid Transit juga mengalami gangguan. Di Bandung, beberapa pusat perbelanjaan sepi, karena padam listrik tersebut sangat berpengaruh pada kunjungan konsumen. Pasar Baru Kota Bandung terutama di lantai atas gelap gulita, bahkan para pedagang segera menutup kiosnya sebelum waktunya karena listrik padam.
Padahal, bukan pertama kali listrik padam, tapi mengapa selalu terulang. Ini tentunya berkaitan dengan manjemen PLN dalam mengelola kelistrikan. Semua mafhum bahwa penyediaan listrik adalah kebutuhan yang vital, sehingga jangan mengulangi kesalahan yang seharusnya menjadi pelajaran.
Semoga saja, peristiwa padam listrik yang menjengkelkan dan relatif lama itu, tidak terulang kembali lantaran manajemen mengubah diri serta mau bekerja keras dan bertindak cerdas untuk kebutuhan kehidupan hajat orang banyak. Ayo kita maafkan PLN, sebaliknya PLN mau merealisasikan komitmennya menjamin hak dan kewajiban yang serasi dan seimbang bagi konsumen.
Erwin, Jalan Ramadhan Bandung