opini

Fahri Hamzah: BUMN Bukan untuk Berbisnis, BUMN untuk Mensejahterakan Rakyat

Selasa, 17 Mei 2022 | 08:47 WIB
kata Fahri. Hamzah, sekarang BUMN itu punya ribuan anak cucu, semuanya itu berkompetisi dengan rakyat. (instagram Fahri Hamzah)

Bisnis Bandung - Politikus Partai Gelora, Fahri Hamzah mengungkapkan, orang lahir kedunia, tidak ada yang mau miskin. Menurutnya Kemiskinan itu adalah akibat bukan sebab. Itu sebabnya pertumbuhan kelas menengah, orang-orang yang bangun pagi, cari makan, menginginkan merubah hidupnya, itu jutaan di Indonesia.

Namun menurut Fahri Hamzah, hanya kadang-kadang tugas negara itu tidak pas dalam memberikan dukungan kepada mereka. Ini "misleading" pemerintahan.

Negara misalnya dalam ekonomi. Fahri Hamzah mengatakan, dirinya masih mencium keras bahwa pemerintah inginnya berbisnis saja, padahal tidak boleh.

Baca Juga: Jelang Semi Final, Pelatih Thailand, Alexandre Polking: Indonesia U-23, Tim Terkuat di SEA Games

Fahri Hamzah mencontohkan, misalnya teori BUMN, BUMN itu dibuat bukan untuk berbisnis.

BUMN itu dibuat untuk mensejahtetrakan rakyat, menjadi "backbone" bagi kesejahteraan rakyat.

Karena itu, kita harus melarang BUMN itu bertarung dengan rakyat dalam ekonomi, tapi menyiapkan infrastruktur bagi rakyat.

Sekarang BUMN itu punya ribuan anak cucu, semuanya itu berkompetisi dengan rakyat.

Ditegaskan Fahri Hamzah, kalau baca pasal 33, tugas BUMN itu menjaga sumber daya alam kita, itu yang kesatu.

Yang kedua, tugas BUMN adalah cabang-cabang produksi yang penting, yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Baca Juga: Emirates Airline akan Segera Menerima Pembayaran dalam Cryptocurrency Bitcoin

Jadi cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak, harus kita jaga.

Sebenarnya ini yang sering kita pertanyakan, mana BUMN kita itu, yang sebenarnya harusnya menyiapkan "capacity" bagi rakyat dalam berekonomi yang mencakup hajat hidup orang banyak.

"Ini aja yang kita jaga, ini nggak, BUMN bikin macam-macam semua dibikin, yang mampu, yang rakyat mampu bikin, BUMN pun bikin, buat apa? Jadi kayak lautan" tegasnya

Halaman:

Tags

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB