Bisnis Bandung - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Rocky Gerung menegaskan, Presiden Jokowi ingin mengasuh sesorang untuk dijadikan penggantinya dan yang ada didepan mata cuma Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo dan Ganjar Pranowo.
Sebagaimana diketahui, Ganjar Pranowo merupakan salah satu kandidat Presiden dari PDIP. Ganjar Pranowo memiliki satu kesamaan dengan Jokowi pada saat pencalonan, salah satunya yakni memiliki nilai elektabiltas yang cukup tinggi untuk dicalonkan sebagai Capres dari PDIP, kata Rocky Gerung.
Dan sebagaimana diketahui, berdasarkan hasil survey sejumlah lembaga survey, nama Ganjar Pranowo berada pada urutan tiga besar, bersaing dengan nama Prabowo Subianto dan Anies Baswedan,papar Rocky Gerung.
Baca Juga: Tidak Berpengaruh, Elektabilitas Anies Dilucuti !!! Partai Istana Idealnya Cari Capres Selevel
Dikatakan Rocky Gerung, kita ingin Ganjar Pranowo menjadi pemimpin yang memiliki estika dan intelektualitas, tapi kalau kita lihat, gaya kampanye Ganjar Pranowo itu cuma radikalisme, intoleransi.
Dimana pikiran isi masa depan seorang Ganjar Pranowo, kalau cuma menakut - nakuti, rakyatnya dengan narasi radikalisme, intoleransi, anti Pancasila dan sebagainya.
Sementara pesaing Ganjar Pranowo, yakni Anies Baswedan sudah beredar keluar negeri.
Kegiatan Anies Baswedan di JIS kemarin (read:Sholat Ied) disoroti beragam pihak, mulai dalam negeri dan pihak luar, bahkan termasuk keterangan Anies Baswedan, kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, Anies Baswedan tetap bisa melampaui kemampuan konseptual dibandingkan Ganjar Pranowo.
"Bahkan kini Ganjar Pranowo diolok-olok sejajar dengan Jokowi kecil, dia cuma bikin isu saja"
Baca Juga: Ini Sejumlah Perlakuan Terhadap Ustadz Abdul Somad Karena Dukung Ide Capres
'Lain halnya kalau dia bilang, saya (read:Ganjar Pranowo), ingin bertanggungjawab terhadap kemiskinan yang diakibatkan oleh kebijakan/policy saya, yang gagal selama 5 atau 10 tahun ini", kata Rocky Gerung.
Ditegaskan Rocky Gerung, Jawa Tengah menjadi provinsi yang kemiskinannya naik 5 kali lipat, jumlah kabupaten miskinnya naik 5 kali lipat.
"Nah itu sumber radikalisme, kan kemiskinan sumber radikalisme. Radikalisme di Jawa Tengah, siapa yang buat? Ya Ganjar Pranowo"