Malam itu, langit Cikancung terasa lebih berat. Namun, di balik gerobak sederhana, lahir sebuah kesadaran: UMKM tak boleh selamanya hidup dalam bayang-bayang kapitalisme. Ada mimpi yang lebih besar, yaitu mimpi tentang ekonomi yang adil, yang hanya bisa lahir dari Islam yang kaffah.***