opini

Apakah Penerapan Kurikulum Merdeka untuk Pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia Sudah Berhasil?

Selasa, 12 November 2024 | 15:40 WIB
English Language Teaching as English Foreign Language (dok Wahyu Trimastuti)

Kurikulum Merdeka di Indonesia mulai diterapkan pada Tahun Ajaran 2022/2023. Kurikulum ini bertujuan untuk menekankan siswa dengan pengalaman belajar yang mengutamakan pada fleksibilitas, keterampilan keahlian, dan pengembangan karakter, serta kesadaran budaya.

Kurikulum Merdeka pada pengajaran Bahasa Inggris bertujuan untuk meningkatkan pengajaran bahasa Inggris dengan mengedepankan lingkungan pendidikan yang lebih fleksibel dan responsif.

Kurikulum ini menekankan pada fleksibilitas, pembelajaran yang berpusat pada siswa (students centered), dan pengembangan kompetensi keahlian.

Kurikulum merdeka dibuat secara terstruktur dan dikombinasikan dengan penekanan pada kemampuan beradaptasi dan keterampilan praktis dalam pendidikan Indonesia.

Meskipun Kurikulum Merdeka menawarkan banyak manfaat, penerapannya juga menghadapi tantangan.

Beberapa tantangan tersebut adalah keterbatasan waktu, keterbatasan sumber daya, praktik penilaian, dan pengalaman guru yang berbeda.

Salah satu program dalam Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Program ini bertujuan untuk memberikan kemandirian bagi siswa dalam proses belajarnya, dan juga mempersiapkan mereka menghadapi tantangan dunia kerja nyata.

Baca Juga: Kritik Pedas Guru Gembul, Generasi Muda Hancur Karena Pendidikan dan Media Sosial

Kebijakan MBKM memungkinkan perguruan tinggi untuk mengintegrasikan metode pengajaran kreatif dalam kurikulum pengajaran Bahasa Inggris.

Kurikulum ini mencakup penggunaan pendekatan seperti pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran berbasis masalah, yang mendukung siswa dalam memahami konteks praktis Bahasa Inggris dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.

English Language Teaching (ELT) pada Kurikulum Merdeka di Indonesia mendapat kritik karena terlalu prespektif.

Beberapa tantangan tersebut adalah kurangnya standarisasi dan kurikulum yang mendukung materi, pelatihan guru dan pengembangan profesional, serta terbatasnya integrasi teknologi.

Tentu saja hal tersebut menjadi tantangan yang dihadapi oleh pengajar bahasa Inggris di Indonesia.

Masih rendahnya keahlian baik berbicara maupun menulis bahasa Inggris di Indonesia menunjukkan masih adanya permasalahan dalam pengajaran bahasa yang efektif.

Halaman:

Tags

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB