Bisnisbandung.com,- Apa yang terjadi di dalam Golkar belakangan ini nampaknya sudah merupakan kesepakatan bersama dari internal Golkar dan Jokowi.
Tak ada yang merasa terzalimi. Hanya framing yang memandang negative saja.
Apa yang terjadi pada Golkar adalah langkah terbaik yang dilakukan Golkar untuk saat ini.
Tuduhan bahwa Jokowi adalah anak asuh PDIP yang mbalelo, tuduhan bahwa Golkar punya catatan buruk di mata PDIP, bisa teratasi dengan langkah yang diambil Golkar saat ini.
Bila benar Jokowi memimpin Golkar, tak ada lagi suara bahwa Jokowi adalah PDIP. Suara miring itu akan hilang.
Baca Juga: Goldman Sachs Ungkap Kepemilikan ETF Bitcoin Bernilai Fantastis
Dan dengan Jokowi memimpin Golkar, maka Golkar tak lagi identik dengan Cendana. Golkar menjadi netral dan milik semua.
Maka jika Airlangga pun legowo mundur dari kursi Ketua Umum Golkar, pasti semua itu telah dihitung dengan cermat oleh tim internal Golkar.
Kita masih ingat pastinya, saat Airlangga memang secara terus terang menawarkan Jokowi masuk Golkar.
Golkar adalah gudangnya para politisi intelektual. Sudah menjadi hukum wajib bahwa para petinggi Golkar biasanya minimal adalah bergelar S2 dari berbagai perguruan ternama.
Sebagian besar adalah S2 bidang ilmu politik. Maka tak mungkin jika Golkar mengambil langkah gegabah tanpa menganalisa.
Baca Juga: 13 Lagu Hits Indonesia di Era 90-an, Terasa Kembali ke Masa Lalu
Nah lawan politik yang melihat langkah cerdas ini pastinya memframing, karena hanya itu yang bisa mereka lakukan.
Untuk posisi saat ini, Jokowi memiliki pengaruh politik dominan di Indonesia. Mengambil Jokowi sebagai pemimpin Golkar adalah langkah cerdas.