nasional

Pemilihan Ketua Umum Mirip Sepak Bola Gajah! Adi Prayitno Bongkar Konflik Panas PDIP dan PSI

Kamis, 24 Juli 2025 | 15:00 WIB
pengamat politik Adi Prayitno (dok youtube Adi Prayitno)


Bisnisbandung.com - Meski Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah selesai digelar dan Kaesang Pangarep resmi terpilih sebagai Ketua Umum, polemik seputar partai berlambang gajah itu tampaknya belum mereda.

Kritik pedas datang dari sejumlah politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) salah satunya Guntur Romli yang menyebut proses pemilihan Ketum PSI seperti "sepak bola gajah".

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai apa yang terjadi antara PDIP dan PSI bukan semata soal logo atau tagline partai tapi sinyal jelas bahwa konflik politik antar dua partai itu belum selesai.

Baca Juga: Kompolnas Beberkan Fakta Baru Kematian Arya Daru, Isi Kantong Kresek Terungkap

Dikutip dari YouTubenya, Adi Prayitno menjelaskan "Perbincangan soal PSI masih terus berdenyut. Di media sosial, media massa, bahkan hingga ruang publik."

"Ini menunjukkan bahwa meski kongresnya sudah berlalu friksi dengan PDIP justru makin tajam," kata Adi Prayitno.

Menurut Adi Prayitno, Guntur Romli tidak main-main saat mengibaratkan pemilihan Kaesang seperti pertandingan sepak bola gajah yang sudah diskenariokan sebelumnya.

"Kata Guntur proses suksesi itu hanyalah formalitas karena hasil akhirnya sudah bisa ditebak: Kaesang," ungkap Adi Prayitno.

Baca Juga: Kemenhub Andalkan Transportasi Perintis untuk Konektivitas Daerah, Fokus ke Wilayah Minim Akses

Tak hanya Guntur kritik juga datang dari politisi PDIP lainnya, Arya Bima yang menyentil kemungkinan Jokowi akan menjadi Ketua Dewan Pembina PSI.

Ia menyebut "Percuma bicara partai terbuka kalau ketumnya Kaesang dan dewan pembinanya Jokowi."

Adi Prayitno menilai komentar ini tak lain adalah sindiran balik terhadap praktik politik dinasti yang juga dinilai melekat pada PDIP.

Lebih lanjut Adi Prayitno menyebut friksi ini tak lepas dari ketegangan politik sejak Pilpres 2024.

Kala itu Jokowi dan PSI memilih mendukung Prabowo-Gibran berseberangan dengan PDIP yang mengusung Ganjar-Mahfud.

Baca Juga: Dugaan Penyelewengan Proses Hukum, Pakar Hukum Sebut Kasus Tom Lembong Mirip Political Trial

Halaman:

Tags

Terkini