Selain isu perdagangan, Purbaya menepis anggapan bahwa kehadiran pejabat pemerintah dalam rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menunjukkan adanya tekanan terhadap bank sentral.
Ia menyebut mekanisme tersebut sah menurut undang-undang dan bertujuan menyelaraskan pandangan agar kebijakan moneter dan fiskal berjalan lebih sinkron.
Pemerintah juga disebut tengah memperkuat likuiditas perbankan. Purbaya menyampaikan bahwa uang tambahan telah disalurkan ke sektor perbankan untuk mendorong aktivitas ekonomi, terutama setelah pertumbuhan uang beredar menunjukkan tanda perlambatan.
Baca Juga: Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat
Sementara itu, terkait kompensasi untuk Pertamina dan PLN, pemerintah menetapkan skema pembayaran bulanan guna memperbaiki arus kas perusahaan energi tersebut.
Skema ini dirancang agar pembayaran lebih tertib dan untuk menghindari tuduhan bahwa pemerintah menunggak kewajibannya. Sisanya akan disesuaikan pada bulan September setelah perhitungan penuh dilakukan.
Sikap tegas Purbaya dalam menolak legalisasi impor ilegal serta langkah pemerintah menjaga stabilitas ekonomi menunjukkan komitmen untuk memperkuat pasar domestik sekaligus menata sistem perdagangan nasional agar tetap sehat dan kompetitif.***
Baca Juga: Boy Thohir Tambah Kepemilikan Saham TRIM, Tanda Percaya pada Prospek Pasar Modal RI
Artikel Terkait
Siap-siap! Rp1.000 Jadi Rp1 Mulai 2026, Purbaya: Aturannya Sedang Dirampungkan!
Menkeu Purbaya Temukan Dugaan Manipulasi Impor, Ekonom UI Soroti Prosedur
Buka-bukaan Soal APBN, Purbaya Jelaskan Aliran Dana Rp200 Triliun yang Hanya ‘Dititipkan’ di Bank
Purbaya Masih Ogah Bayar Utang Whoosh, Pemerintah Belum Putuskan Skema Pembayaran
Rocky Gerung Soroti Pernyataan Purbaya Soal Minimnya Kritik Pers dalam Dinamika Ekonomi
Popularitas Purbaya Melejit dalam Waktu Singkat, Rocky Gerung Soroti Efek Kontroversi