bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah belum mengambil keputusan final terkait pembayaran utang proyek Kereta Cepat Whoosh.
Proses pembahasan masih berlangsung bersama pimpinan pemerintah, termasuk presiden, untuk menentukan skema yang paling tepat dan menguntungkan negara.
Purbaya mengakui bahwa ada kecenderungan pemerintah untuk menanggung sebagian biaya infrastruktur dalam proyek tersebut.
Baca Juga: Buka-bukaan Soal APBN, Purbaya Jelaskan Aliran Dana Rp200 Triliun yang Hanya ‘Dititipkan’ di Bank
“Kalau untuk saya, mending enggak bayar . Cuma gini, itu kan ada kebijakan pimpinan di atas, presiden, dan lain-lain,” gablangnya dilansir dari youtube Kompas TV.
“Ya diskusi sepertinya kita akan cenderung ini belum putus juga kita akan cenderung membayar jalannya, itunya infrastrukturnya. Kan mau rolling stock-nya, bukan kita yang itu, mereka yang nanggung,” lanjutnya.
Sementara itu, biaya terkait pengadaan rangkaian kereta atau rolling stock disebut menjadi tanggung jawab pihak lain yang terlibat dalam kerja sama proyek.
Baca Juga: Skandal Penyewaan Lahan Penelitian Terungkap, Menteri Amran Geram
Meski demikian, ia menekankan bahwa seluruh keputusan masih bersifat sementara dan belum mencapai titik final.
Dalam diskusi internal, Purbaya menegaskan ingin memastikan bahwa skema pembayaran nantinya tidak merugikan negara. Karena itu, ia menunggu sesi pembahasan lanjutan sebelum memberikan sikap resmi.
“Cuma saya belum mendapatkan atau kita belum sampai kesimpulan titik terakhir seperti apa. Makanya saya bilang kalau nanti mereka diskusi dengan saya ikut. Saya mau lihat, jangan sampai saya rugi amat gitu. Tapi kita lihat yang terbaik buat negara ini,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa proses kajian masih berjalan dan seluruh keputusan akan difokuskan pada kepentingan publik serta keberlanjutan proyek strategis nasional tersebut.
Pemerintah disebut terus berupaya mencari solusi terbaik agar pengelolaan utang proyek Whoosh tetap terkendali dan tidak membebani keuangan negara.***
Baca Juga: Kasus Ledakan SMAN 72, Polisi Beberkan Temuan ‘Diary’ Pelajar yang Berkonflik dengan Hukum
Artikel Terkait
Emrus Sihombing Sebut Manuver Purbaya sebagai Strategi Pengelolaan Persepsi Publik
Dukung Purbaya, Ferry Irwandi Nilai Kebijakan Soal Cukai Rokok Jadi Langkah Tepat Lindungi Ekonomi
Siap-siap! Rp1.000 Jadi Rp1 Mulai 2026, Purbaya: Aturannya Sedang Dirampungkan!
Tinjau Langsung Bea Cukai, Menkeu Temukan Ketidakwajaran Nilai Barang
Menkeu Purbaya Temukan Dugaan Manipulasi Impor, Ekonom UI Soroti Prosedur
Buka-bukaan Soal APBN, Purbaya Jelaskan Aliran Dana Rp200 Triliun yang Hanya ‘Dititipkan’ di Bank