Siap-siap! Rp1.000 Jadi Rp1 Mulai 2026, Purbaya: Aturannya Sedang Dirampungkan!

photo author
- Senin, 10 November 2025 | 16:33 WIB
Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan RI
Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan RI

 

Bisnisbandung.com - Rencana besar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menjadi sorotan setelah dirinya menegaskan bahwa Indonesia serius menuju redenominasi rupiah.

Purbaya membuka wacana perubahan nilai mata uang dari Rp1.000 menjadi Rp1 yang dia sebut sebagai bagian dari modernisasi fundamental sistem moneter Indonesia agar tidak kalah dari negara-negara besar yang sudah lebih dulu melakukan pembaruan.

Purbaya menegaskan bahwa proses ini bukan wacana kosong. Ia mengatakan bahwa pemerintah sedang menata kerangka hukum dasar agar langkah ini bisa dilakukan dengan terukur, tidak terburu-buru, dan tidak menimbulkan kekacauan di masyarakat maupun pasar.

Baca Juga: Jenis Tanaman Yang Mudah Ditanam di Halaman Rumah

“Aturannya sedang disiapkan, target kami 2026 sudah rampung,” ujarnya. Ia juga pernah mengemukakan bahwa skenario ini bisa selesai 2026 atau 2027.

Dalam pernyataannya, Purbaya menyebutkan bahwa regulasi dan arah kebijakan sudah mulai dikunci sejak awal. 

Ia ingin seluruh aturan yang mengikat, mulai dari perbankan, transaksi digital, instrumen fiskal, hingga pembayaran ritel, bisa tersinkronisasi sebelum masa implementasi.

“Kami ingin setelah aturan jadi, pelaksanaan mulus. Karena ujungnya, masyarakat tidak boleh merasa berat,” tegasnya.

Rencana redenominasi rupiah sendiri bukan hal baru, tapi baru kali ini disampaikan secara lebih agresif, to the point, dan disertai target waktu yang jelas.

Banyak pihak menilai, jika perubahan “Rp1.000 jadi Rp1” ini berjalan, maka ini bisa menjadi momentum kepercayaan global terhadap rupiah bahwa Indonesia sudah berani masuk klub negara ekonomi maju.

Baca Juga: Heran Harga Jilbab Rp 1000, Menteri UMKM Soroti Thrifting dan Barang Impor Sebagai Ancaman

Purbaya yakin, efek jangka panjang akan positif. Ia menjelaskan bahwa penyesuaian angka nominal akan membuat ekonomi jauh lebih efisien, sistem pembayaran lebih ramping, dan transaksi makro hingga mikro menjadi lebih mudah dipahami.

Selain itu, ruang untuk kebingungan dan salah input nominal akan semakin kecil karena nominal uang akan lebih pendek dan mudah dihitung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: finance.detik.com, moralita.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK dan Kejagung Berbagi Peran Tangani Kasus Korupsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:00 WIB
X