bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan secara terbuka pengelolaan anggaran negara, termasuk adanya dana sekitar Rp200 triliun yang saat ini ditempatkan di perbankan.
Ia menegaskan bahwa langkah tersebut bukan bagian dari belanja negara maupun ekspansi fiskal, melainkan strategi pengelolaan kas untuk menjaga stabilitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Purbaya memastikan pemerintah tetap berkomitmen menjaga batas defisit di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto.
Baca Juga: Kompolnas Ungkap Polisi Tetap Bisa Duduki Jabatan Sipil, Jelasakan Dampak Putusan MK
Menurutnya, penempatan dana di bank tidak memengaruhi defisit karena dana tersebut belum digunakan untuk belanja APBN.
“Saya cuma taruh uangnya di bank dan uang itu masih punya saya. Tidak memengaruhi anggaran sama sekali itu. Tidak memengaruhi defisit,” terangnaya dilansir dari youtube Nusantara TV.
“Jadi saya belum even ekspansi nih, masih pakai uang yang ada. Cuma saya manage cash-nya dengan lebih baik sedemikian rupa sehingga cash yang ada, tanpa memperbesar defisit, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya.
Strategi ini dilakukan agar pemerintah dapat memanfaatkan likuiditas yang tersedia secara optimal tanpa menambah beban fiskal.
Baca Juga: Heboh! Nikita Mirzani Live dari Rutan Picu Perdebatan, Dinilai Tidak Langgar SOP
Kebijakan tersebut juga disebut sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa memperbesar risiko fiskal.
Kondisi ekonomi yang menunjukkan tren positif mulai dari penjualan ritel, aktivitas manufaktur, hingga pasar saham menjadi landasan optimisme pemerintah bahwa perekonomian nasional akan semakin menguat.
Purbaya memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV dapat melampaui 5,5 persen, dengan target jangka menengah mencapai kisaran 6 persen pada tahun depan.
Pemerintah juga berfokus menjaga pasar domestik agar industri dalam negeri dapat berproduksi secara optimal.
Baca Juga: Tinjau Langsung Bea Cukai, Menkeu Temukan Ketidakwajaran Nilai Barang
Artikel Terkait
Menkeu Purbaya Dinilai Terancam, Idealismenya Disebut Tak Akan Bertahan Lama di Tengah Tekanan Politik
Gaya Menkeu Purbaya Dinilai Terlalu Agresif, Agung Baskoro Singgung Nalar Politik
Emrus Sihombing Sebut Manuver Purbaya sebagai Strategi Pengelolaan Persepsi Publik
Dukung Purbaya, Ferry Irwandi Nilai Kebijakan Soal Cukai Rokok Jadi Langkah Tepat Lindungi Ekonomi
Siap-siap! Rp1.000 Jadi Rp1 Mulai 2026, Purbaya: Aturannya Sedang Dirampungkan!
Tinjau Langsung Bea Cukai, Menkeu Temukan Ketidakwajaran Nilai Barang