Rocky Gerung Pasang Badan untuk Aktivis Yogyakarta: “Kita Hidup di Zaman Dungu!”

photo author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Filosof dan pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube DeddySitorusOfficial)
Filosof dan pengamat politik Rocky Gerung (dok youtube DeddySitorusOfficial)


Bisnisbandung.com - Filsuf dan akademisi Rocky Gerung kembali bersuara lantang terkait penangkapan aktivis asal Yogyakarta, M. Rahman atau Paul oleh Polda Jawa Timur.

Rocky Gerung bersama sejumlah tokoh nasional termasuk mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas dan Rektor UII Fathul Wahid menjadi penjamin penangguhan penahanan bagi sang aktivis.

Rocky Gerung menilai tindakan aparat yang menyita 39 buku dari rumah Paul sebagai bentuk kemunduran berpikir dan pelanggaran terhadap kebebasan akademik.

Baca Juga: Tidak Ada Negosiasi dengan Israel, Kapal Global Sumud Flotilla dan Aktivis Kemanusiaan Dibajak Paksa

“Buku tidak pernah berbuat salah. Buku hanya mengajarkan kita untuk berpikir alternatif,” tegas Rocky Gerung dalam kanal YouTube-nya.

Menurutnya buku kiri, kanan, atau bahkan yang mengkritik sistem politik sekalipun adalah bagian dari proses pendidikan intelektual.

“Melarang buku sama saja melarang orang berpikir. Para demagog itu justru para politisi atau aparat yang tak paham isi buku,” tambahnya.

Rocky Gerung juga menilai penahanan terhadap Paul dan sejumlah aktivis lain sebagai bentuk intimidasi terhadap kebebasan berpikir.

Ia menegaskan bahwa para aktivis itu bukan kriminal, melainkan anak muda yang menyuarakan perubahan di tengah kebuntuan demokrasi.

Baca Juga: Israel Bajak Kapal Global Sumud Flotilla, Relawan Sampaikan Kondisi Terkini Ratusan Aktivis yang Ditahan

“Mereka bukan pembuat onar. Mereka menginginkan republik ini kembali pada akal sehat,” katanya.

Ia mendesak agar aparat berhenti menggunakan kekerasan dan menegakkan prinsip habeas corpus yaitu menjamin keselamatan dan hak hukum setiap tahanan.

“Jangan memeras kebenaran dengan kekerasan. Itu artinya kedunguan,” ujarnya.

Rocky Gerung juga menyoroti pola lama di mana setiap demonstrasi yang berujung ricuh selalu diarahkan kesalahannya kepada aktivis.

Baca Juga: BP BUMN Fokus Regulasi, Pengelolaan Diserahkan ke Danantara

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Raga Aditya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

KPK dan Kejagung Berbagi Peran Tangani Kasus Korupsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:00 WIB
X