Bisnisbandung.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akhirnya buka suara soal isu sejumlah SPBU swasta yang batal membeli bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina.
Bahlil menegaskan bahwa proses pembelian BBM oleh SPBU swasta sejatinya masih berjalan.
Menurutnya mekanisme tersebut dilakukan dengan skema business to business (B2B) antara pihak swasta dengan Pertamina.
Baca Juga: Hersubeno Arief Beberkan Dugaan Moral Hazard Pertamina dalam Impor Minyak
"Proses B2B atau bisnis ke bisnis itu dilaksanakan pihak swasta dengan swasta. Pemerintah hanya memberikan guidance," ujar Bahlil yang dikutip dari youtube kompas.
Meski begitu Bahlil tidak merinci alasan beberapa SPBU swasta yang memilih menarik diri untuk membeli BBM Pertamina.
Termasuk soal adanya kandungan etanol dalam produk Pertamina Vestfu Fuel yang disebut-sebut jadi pertimbangan.
Bahlil memastikan pemerintah menjamin ketersediaan stok BBM nasional.
Ia menegaskan stok untuk berbagai jenis mulai dari RON 92, RON 95, hingga RON 98, berada dalam kondisi aman.
Baca Juga: Proposal 20 Poin Trump Dinilai Jadi Jalan Israel dan Hamas Akhiri Perang Tanpa Kehilangan Muka
"Stok BBM kita cukup. Untuk Pertalite, Pertamax, bahkan Pertup, cadangan kita bisa sampai 18-21 hari," kata Bahlil.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah membuka kuota impor BBM sesuai kebutuhan agar tidak terjadi kelangkaan di pasaran.
Bahlil menjelaskan "Jadi tidak ada alasan untuk berpikir ketersediaan BBM kita menipis. Enggak ada."
"Semua sudah penuh dan kuota impor sudah diberikan sesuai kebutuhan," tegasnya.
Baca Juga: Hersubeno Arief Beberkan Dugaan Moral Hazard Pertamina dalam Impor Minyak
Artikel Terkait
Dedi Mulyadi Meledak! Bongkar Oknum ‘Cari Untung’ di Program MBG Jawa Barat
Aksi Tuntut Jokowi Dipenjara Membara Lagi, Rocky Gerung: Ini Tak Akan Pernah Padam
Mahfud MD Tepis Prabowo: Keracunan MBG Bukan Kasus Kecil, Ini Nyawa Anak!
Cucu Mahfud MD Jadi Korban! Kasus Keracunan MBG Kian Panas
Viral! Keluarga Diancam, Dedi Mulyadi Geram: Cianjur Jangan Jadi Kota Preman!
Pengamat Sebut Popularitas Dedi Mulyadi Bukan Kaleng-Kaleng, Hampir 100 Persen Warga Jawa Barat Kenal!