Per porsi mestinya Rp10 ribu tapi di lapangan ada potongan Rp1.000-2.000 oleh pihak yayasan.
Akibatnya dapur-dapur sekolah hanya punya sekitar Rp8 ribu untuk menyediakan makanan.
“Kalau anggaran ditekan segitu, jangan heran kualitas makanan buruk. Mulai dari bahan yang seadanya, dapur tak higienis, hingga tenaga yang tak terlatih. Ini yang bikin ribuan anak keracunan,” tegas Ade.
Lebih parah media juga mengungkap banyak dapur MBG dikelola oleh anggota DPR. “Bayangkan, mereka yang harusnya mengawasi malah jadi bagian dari sistem,” tambahnya.
Baca Juga: KSP Soroti Penyebab Utama Terjadi Konflik Lahan, Kepastian Peta Jadi Kunci
Ade juga menyoroti komposisi pejabat Badan Gizi Nasional yang menurutnya tidak punya kapasitas di bidang pangan.
“Alih-alih ahli gizi atau akademisi pangan justru diisi purnawirawan militer. Hebat soal strategi tempur tapi apa punya pengalaman urus gizi anak bangsa?” sindir Ade.
Ade mencontohkan negara lain yang berhasil menjalankan program serupa, seperti Jepang dengan Kyoshoku, Amerika Serikat dengan National School Lunch Program, hingga Swedia yang memberi makan gratis untuk semua siswa tanpa kecuali.
Baca Juga: Menimbang Insentif Devisa, Pro-market atau Distorsi untuk Rupiah? Ini Kata Guru Besar Ekonomi UI
Kuncinya kata Ade,mereka melibatkan profesional dan orang tua dalam pengelolaan.
Ade meminta Presiden Prabowo segera melakukan pembenahan besar-besaran.
“Kalau sistem belum siap lebih baik program ini ditunda. Jangan sampai masa depan anak-anak dikorbankan demi proyek dan keuntungan elit. Itu pengkhianatan terhadap amanat rakyat,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Keracunan MBG Ramai di Berbagai Daerah, Adi Prayitno: Isu Ini Sudah Jadi Bola Panas Politik!
Strategi Keuangan Baru, Purbaya Janji Stop Utang, Fokus Pajak dan Pendapatan
Tagih Paksa Rp60 Triliun, Menkeu Purbaya: Tahun Ini Harus Masuk!
Kebijakan Purbaya Dinilai Offside, Yanuar: Bisa Picu Krisis Fiskal!
Kasihan Presiden Prabowo Dapat Laporan 'Manis', Awalil Rizky: Produksi Beras Merosot Kok Dibilang Rekor?
Adi Prayitno: Jangan Ngerasa Negara Ini Cuma Milik Pejabat!