Bisnisbandung.com - Pengamat politik Adi Prayitno ikut menyoroti ramainya penolakan terhadap penggunaan sirene dan strobo di jalan raya yang kerap dipakai kendaraan pengawal pejabat.
Fenomena ini kata Adi sudah lama jadi keluhan publik karena dianggap menciptakan ketidakadilan.
"Jangan sampai ada kesan di negara ini ada pihak yang diistimewakan. Jangan ngerasa paling punya negara," ujar Adi dalam youtubenya.
Baca Juga: Dukungan Internasional Menguat, Tapi Palestina Belum Diakui Penuh oleh PBB
Menurutnya di tengah kondisi masyarakat yang sedang berjuang memperbaiki kehidupan ekonomi praktik pengawalan dengan "tottot dan wukwuk" justru memicu resistensi.
Apalagi lanjut Adi banyak yang merasa perlakuan istimewa di jalan itu hanya berlaku bagi pejabat, sementara rakyat biasa tetap harus bermacet-macetan.
Adi menilai protes publik di media sosial bukan sekadar keresahan sesaat.
Ia menyebut ini bagian dari tumbuhnya kelompok kritis yang berani menyuarakan ketidakadilan.
"Fenomena ini harus dimaknai sebagai bentuk marah dan protes masyarakat yang sudah makin melek politik," katanya.
Baca Juga: Bukan Penurunan, Komnas Pengendalian Tembakau Desak Kenaikan Cukai Rokok
Ia menegaskan penggunaan sirene seharusnya hanya untuk kepentingan mendesak, seperti ambulans dan mobil pemadam kebakaran.
"Kalau cuma untuk kepentingan rapat atau acara pejabat, ya berangkat lebih awal. Jangan sampai rakyat diperlakukan seperti warga kelas dua di negaranya sendiri," tutur Adi.
Adi mengingatkan, jika praktik ini terus dibiarkan, bisa memicu kemarahan publik lebih besar.
"Negara ini bukan milik segelintir orang. Semua punya hak yang sama di jalan raya maupun dalam kehidupan bernegara," pungkasnya.
Baca Juga: Gaprindo Dukung Penurunan Cukai Rokok, Ingatkan Risiko Lonjakan Rokok Ilegal
Artikel Terkait
Bandung Barat KLB! Dedi Mulyadi Warning: Jangan Rusak Program Bagus Gara-gara Lalai
Proyek Asal-asalan Bikin Geger Purwakarta, Om Zein Siap Turun Tangan Bongkar Lagi!
Keracunan Massal Gegara MBG, Dapur Bermasalah Langsung Disikat Jeje
Meski Korban Keracunan Tembus 4.700 Anak, Muhaimin Pastikan Program MBG Lanjut Terus
Keracunan MBG Ramai di Berbagai Daerah, Adi Prayitno: Isu Ini Sudah Jadi Bola Panas Politik!
Strategi Keuangan Baru, Purbaya Janji Stop Utang, Fokus Pajak dan Pendapatan