Bisnisbandung.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi sorotan usai munculnya kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di berbagai daerah.
Meski menuai kritik pemerintah memastikan program ini tidak akan dihentikan.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen menjalankan MBG.
Baca Juga: Gaprindo Dukung Penurunan Cukai Rokok, Ingatkan Risiko Lonjakan Rokok Ilegal
Menurut Muhaimin kasus keracunan yang terjadi justru harus menjadi bahan evaluasi besar-besaran.
Dikutip dari youtube kompas, Muhaimin menjelaskan "Semua kejadian harus dijadikan bahan evaluasi. Yang kena keracunan, yang sistemnya lamban, semua harus dibenahi."
"Tapi tidak ada rencana penyetopan," kata Muhaimin.
Kasus keracunan MBG sejauh ini cukup mengkhawatirkan.
Data Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat hingga 22 September 2025, ada 4.711 korban dari 45 kasus keracunan massal.
Baca Juga: Bukan Penurunan, Komnas Pengendalian Tembakau Desak Kenaikan Cukai Rokok
Kasus terbesar terjadi di Cipongkor Bandung Barat, dengan 842 murid yang mengalami keracunan.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
Ia memastikan pemerintah akan melakukan perbaikan agar kasus serupa tidak terulang.
"Atas nama pemerintah kami memohon maaf karena telah terjadi kembali kasus di beberapa daerah. Ini tentu bukan sesuatu yang diharapkan. Ke depan, tata kelola MBG akan diperbaiki," ujarnya.
Baca Juga: Dukungan Internasional Menguat, Tapi Palestina Belum Diakui Penuh oleh PBB
Artikel Terkait
PSI Partainya Jokowi? Rocky Gerung: Jangan Basa-basi, Akui Saja!
Ujian Berat Prabowo Ada di Hukum, Rocky Gerung: Bayang Jokowi Masih Menghantui
Awalil Rizky Sindir Purbaya: Cukai Rokok Tinggi, Rakyat dan Daerah Jadi Korban!
Rocky Gerung: Jokowi Cuma Bisa Selamat Kalau Gibran Jadi Presiden!
Prabowo Otaknya Rambo, Hatinya Rinto! Said Didu Beberkan Strategi Bereskan Mafia
Ekonom Bongkar Kontradiksi Purbaya: Katanya Tanpa Utang, Kok Tetap Nambah Utang?