Dari sana, Zoya mendorong agar penelusuran tidak berhenti pada penyebab kematian secara umum, melainkan juga melihat keterkaitan antara barang bukti fisik dan jejak digital korban.
“Jadi kalau misalnya mau dilihat jejak digitalnya, belanjaannya juga bisa kelihatan, kan. Kalau memang dia asphyxiation, apakah dia enggak pernah belanja selain lakban? Jadi kita juga bisa lihat, misalnya kita bisa teliti, oh dia pernah belanja tali, dia pernah belanja apa,” paparnya.
Ia menyarankan agar penyidik menelusuri riwayat pembelian online korban untuk mengidentifikasi apakah korban pernah membeli barang-barang yang berkaitan dengan praktik pembatasan pernapasan atau tindakan ekstrem lainnya.***
Baca Juga: Politik Gorong-Gorong Dipelihara! Janji Kampanye Hebat, Adi Prayitno: Realisasinya Menyedihkan
Artikel Terkait
Diplomat Rawan Dibidik Sindikat? Todung Mulya Lubis Buka Suara Soal Kasus Kematian Arya Daru
Kematian Diplomat Arya Daru Sarat Kejanggalan, Analis Intelijen Soroti Potensi Faktor X dan Ancaman Tersembunyi
Kriminolog Nilai Sudah ada Kesimpulan Penyebab Kematian Diplomat Arya Daru, Polisi Pertimbangkan Sensitivitas
Kejanggalan Terlihat di CCTV, Ahli Forensik Digital Tunjukkan Sosok Mencurigakan di Kasus Arya Daru
Data Digital Perlu Ditelusuri, Kepemilikan Lakban Bisa Jadi Kunci Soal Kematian Diplomat Arya Daru
Eks Kabareskrim Polri Curiga Ada Kesalahan Fatal Di Olah TKP Pertama Kematian Arya Daru