Testimoni Pelanggan, Katanya Rasa Rendangnya Pas dan Lebih Berkesan 

- Selasa, 24 Mei 2022 | 16:15 WIB
Agar Rendang tetap berkualitas, menggunakan bahan - bahan terbaik dan cara memasak yang apik dan tetap mempertahankan cita rasa aslinya (Nyimas Dewi Anggraeni)
Agar Rendang tetap berkualitas, menggunakan bahan - bahan terbaik dan cara memasak yang apik dan tetap mempertahankan cita rasa aslinya (Nyimas Dewi Anggraeni)
 
 
Bisnis Bandung - Pecinta masakan Padang, pasti tidak asing dengan produk ini. produk ini, saat ini disebut-sebut sebagai makanan terlezat di dunia. Ya, makanan itu bernama Rendang
 
Di Kota Bandung, ada seorang pelaku usaha masakan Padang, dan produk Rendang sebagai Jagoannya.Kata pelanggannya sih, produk Rendang buatannya pas dan berkesan. 
 
Pemilik usaha masakan Padang, dengan jagoan produk Rendang tersebut, bernama Nyimas Dewi Anggraeni. Sang empunya mengklaim, ada dua produk Rendang yang menjadi jagoan, dan laku dipasaran, yaitu Rendang Daging Uda Rizq, dan Rendang Paru Uda Rizq.
 
 
"Bisa memproduksi Rendang, karena latar belakang keluarga, karena masuk di lingkungan keluarga asli keturunan Minang, dimana seorang istri harus pintar memasak, dari situ saya mulai belajar aneka macam masakan Padang, dari mulai aneka macam Balado, Rendang, Pange dan sebagainya"
 
"Saya belajar masak dari ibu mertua saya, dan beliau selalu membisikkan saya "Cinta suami melalui perut", soalnya suami suka makan di rumah"
 
"Semenjak itu saya mencoba menjual makanan rumahan dan alhamdulilah banyak digemari. Berdirinya tahun 2018", cerita Nyimas Dewi Anggraeni. 
 
Nyimas Dewi Anggraeni mengungkapkan, untuk kemampuan pemasaran produk Rendang berawal dari mulut ke mulut, kita coba untuk ke sosmed dan sekarang mau mulai mengiklankan melalui IG ads, fb ads.
 
Untuk memproduksi Rendang Paru atau Rendang Daging, bahan yang dibutuhkan yakni daging sapi/paru, Santan, Cabe Merah, Bawang Merah, Bawang Putih, Jahe, Merica, Sereh, Salam, Pala, Daun Jeruk, Daun Salam, Daun Kunyit.
 
Semua bahan baku yang digunakan untuk memproduksi Rendang Daging atau Daging Paru, semuanya dari lokal. 
 
 
"Untuk memproduksi apakah membutuhkan keahlian khusus? pastinya, karena kita harus tahu kapan harus memasukkan daging, kapan besar kecilnya api, kapan harus dibiarkan terlebih dahulu, itu semua didapat dari pengalaman memasak", aku Nyimas Dewi Anggraeni.
 
Nyimas Dewi Anggraeni mengungkapkan, untuk produksi/memasak Rendang Daging atau Rendang Paru, membutuhkan waktu 8-12 jam
 
Biasanya, untuk satu orang tenaga kerja, memproduksi minimal 6 kilogram. Dan saat ini jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan sebanyak 2 orang. 
 
Nyimas Dewi Anggraeni mengutip testimoni pelanggan, keunggulan produk Rendang yang diproduksinya, dibandingkan dengan produk sejenis yang beredar dipasaran, rasa dari Rendang kita rasanya pas dan lebih berkesan.
 
"Untuk legalitas, baru PIRT, tapi untuk sertifikat halal sedang di proses. Sebenernya legalitas tidak terlalu berpengaruh, tapi kita membutuhkan legalitas untuk target penjualan yang lebih luas", ungkapnya
 
Dikatakan Nyimas Dewi Anggraeni, produk Rendang buatannya, dijual dengan kisaran harga Rp 90.000/250 gram. Dan Dalam sebulan, mampu memproduksi kurang lebih 100 kilogram. 
 
Penjualan biasanya membludak pada saat hari raya. 
 
 
Segmen pasar dari produk Rendang Daging Uda Rizq dan Rendang Paru Uda Rizq ini yakni menengah keatas. 
 
Dikatakannya, produk Rendang buatannya, dijual ke seluruh Indonesia, belum diekspor ke luar negeri.
 
Untuk masa kadaluarsa produk Rendang Daging dan Rendang Paru, kadaluarsanya 6 bulan jika disimpan di frezeer. 
 
Nyimas Dewi Anggraeni mengungkapkan, untuk optimalisasi pemasaran produk yang dilakukan yakni promo di sosmed dan toko online. 
 
Sedangkan untuk meningkatkan/mempertahankan kualitas produk usaha yakni tetap peoduksi menggunakan bahan - bahan terbaik dan cara memasak yang apik dan tetap mempertahankan cita rasa aslinya.
 
Persaingan produknya masih ditingkat lokal, persaingan terutama berkaitan dengan cita rasa Rendang
 
Nyimas Dewi Anggraeni mengklaim, hingga saat ini berkaitan dengan produksi dan pemasaran produk Rendang, tidak ada kendala berarti. 
 
Dirinya pun mengaku, usaha yang digelutinya saat ini, yakni produksi Rendang, tidak ada bantuan dari pemerintah atau pihak perbankan. 
 
"Yang mempengaruhi angka penjualan produk yakni faktor keuangan pelanggan dan penjualan bersifat musiman", pungkasnya. ***

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X