Bisnisbandung.com - Belakangan ini beredar pernyataan Menkes,bahwa stetoskop tidak akurat untuk mendiagnosa penyakit.
Kita mesti bijak menyikapi pernyataan ini. Memang bahwa dokter untuk bisa mendiagnosa penyakit memang mesti melewati beragam langkah berikut.
Biasanya langkah awal dalam mendiagnosa, dokter akan melakukan anamnesa. Dokter bertanya akan keluhan pasien.
Dokter akan menanyakan durasi, sifat keluhan, faktor pencetus, faktor lingkungan dan sebagainya.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan fisik secara umum, dan juga pemeriksaan fisik secara spesifik di lokasi keluhan penyakit.
Baca Juga: Sering Mengantuk Setelah Makan? Ternyata Ini 4 Alasannya!
Setelah anamnesa dan pemeriksaan, maka dokter bisa menentukan beberapa diagnosa banding.
Untuk menetapkan manakah diagnosa pasti yang terpilih, maka dilakukan anamnesa untuk melengkapi data dan dilakukan pemeriksaan penunjang.
Berdasarkan data yang diperoleh, maka bisa ditetapkan diagnosa pasti akan penyakit pada pasien.
Kadangkala, meski sudah diberikan berbagai pemeriksaan penunjang, belum dapat diapastikan diagnosa pasti.
Pada keadaan tersebut, dokter akan menetapkan diagnosa kerja. Dokter akan memberikan obat pengurang gejala dan keluhan, sambil mengobservasi dalam beberapa hari, bahkan satu minggu, sambil menggali analisa lebih dalam akan penyakit yang diderita pasien.
Baca Juga: Infinix Note 40 Series Racing Edition: Smartphone Infinix dengan Sentuhan BMW!
Jadi seputar diagnosa penyakit memang tak semudah yang dibayangkan.
Namun pada penyakit yang tergolong ringan ataupun memiliki gejala yang spesifik, memang akan lebih mudah bagi para dokter untuk menegakkan diagnosa.