Bisnisbandung.com - Sebuah penelitian terbaru menyoroti hubungan yang menarik antara kesehatan fisik dan kesehatan otak, khususnya terkait dengan penyakit Alzheimer.
Penyakit Alzheimer, sebuah kelainan otak progresif yang menyebabkan hilangnya ingatan dan penurunan kemampuan kognitif yang parah, telah lama menjadi fokus perhatian dalam dunia medis.
Namun, temuan terbaru menarik perhatian pada kesehatan fisik, terutama penumpukan lemak perut, dan kaitannya dengan risiko terjadinya penyakit Alzheimer dan penurunan kognitif.
Baca Juga: Sarkas! Tanggapan Rocky Gerung Mengenai Hotman Paris: Cincin Beliau lebih berkilau daripada Otaknya
Hubungan antara lemak perut dan kesehatan otak tidak dapat diabaikan. Lemak perut, yang dikenal sebagai lemak visceral, bukan sekadar masalah penampilan fisik.
Lemak visceral ini secara aktif memproduksi berbagai hormon dan zat inflamasi yang dapat berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa tingginya kadar lemak visceral dikaitkan dengan peningkatan risiko kondisi kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker tertentu.
Baca Juga: Hasto Halangi Jokowi yang Ingin Bertemu Megawati, Relawan: Seperti Preman
Lebih menarik lagi, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa lemak perut yang berlebihan juga terkait dengan penyusutan atau atrofi otak.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Radiology menemukan bahwa kadar lemak perut yang lebih tinggi dikaitkan dengan volume otak yang lebih rendah, bahkan pada orang yang dianggap sehat.
Penyusutan otak ini sering kali terlihat pada mereka yang menderita penurunan kognitif dan penyakit Alzheimer.
Baca Juga: Rocky Gerung Beri Salam untuk Hotman Paris, Mungkinkah Desakan Debat antara Keduanya akan Terjadi?
Meskipun mekanisme pasti di balik hubungan ini belum sepenuhnya dipahami, beberapa teori telah diajukan.
Salah satunya adalah bahwa zat peradangan yang dihasilkan oleh lemak visceral mungkin secara langsung memengaruhi otak.