Bisnisbandung.com - Sebuah penelitian telah menyoroti potensi hubungan antara kepemilikan kucing sebagai hewan peliharaan dengan risiko mengalami gangguan terkait skizofrenia.
Dilakukan oleh para peneliti di Australia, penelitian ini menganalisis data dari 17 penelitian yang dilakukan selama 44 tahun terakhir di 11 negara.
Menurut penelitian, individu yang terpapar kucing memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami skizofrenia.
Baca Juga: AFC Menyebutkan Ada Empat Pemain Timnas U-23 Indonesia yang Wajib Diwaspadai di Piala Asia U-23 2024
Gagasan ini pertama kali diajukan pada tahun 1995, dengan parasit Toxoplasma gondii yang diduga sebagai penyebabnya.
Parasit ini dapat ditularkan kepada manusia melalui gigitan kucing atau melalui kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi.
Meskipun begitu hasil ini mendapat banyak kritik dan masih diragukan kredibilitasnya.
Baca Juga: Timnas U-23 Indonesia Siap Hadapi Tantangan Berat di Piala Asia U-23 2024
penelitian ini menunjukkan kebutuhan akan penelitian lebih lanjut yang melibatkan sampel yang lebih besar dan lebih representatif.
Beberapa penelitian menemukan hubungan antara kepemilikan kucing dan skizofrenia, tetapi beberapa lainnya tidak menemukan korelasi yang signifikan.
Hal ini menyoroti pentingnya memahami dengan lebih baik keterkaitan ini untuk mengambil kesimpulan yang lebih pasti.
Baca Juga: Mengejutkan! Idul Fitri : Jokowi dan Megawati Tak Bertemu, Istana Sebut Hal Ini
Meskipun demikian, peran kucing sebagai teman setia bagi banyak orang tetap tidak berubah.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampaknya pada kesehatan mental manusia dengan lebih baik.