Hati-hati! Inilah 6 Penyebab Terjadinya Saraf Kejepit Hingga Membuat Kesulitan Berjalan

photo author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 12:30 WIB
Saraf kejepit dapat menyebabkan kesulitan berjalan (pixabay/pxby666  )
Saraf kejepit dapat menyebabkan kesulitan berjalan (pixabay/pxby666 )

Bisnisbandung.com - Saraf kejepit, benar-benar sesuatu yang membuat kita merasakan ketidaknyamanan yang luar biasa.

Nyeri punggung belakang yang menjalar hingga ke area tungkai, bahkan bisa membuat kita sulit untuk berjalan.

Untuk itu kita perlu menghindari penyebab terjadinya saraf kejepit, agar tidak membahayakan diri sendiri.

Adapun enam penyebab terjadinya saraf kejepit sebagai berikut:

Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu! Pentingnya Tepuk Tangan untuk Si Kecil Ini Sangat Bermanfaat

1. Kegemukan

Pertama-tama, mari bicara tentang kegemukan. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari 24,30 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami saraf kejepit.

Ini terutama berlaku untuk pria dengan body mass index (BMI) antara 24 hingga 30. Jadi, menjaga berat badan tetap stabil dengan BMI antara 20 hingga 23 dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi risiko ini.

2. Merokok 

Merokok juga bisa menjadi penyebab saraf kejepit. Rokok mengganggu aliran nutrisi melalui pembuluh darah ke diskus atau bantalan pada tulang belakang. 

Oleh karena itu, untuk menghindari risiko saraf kejepit, disarankan untuk menghindari kebiasaan merokok.

Baca Juga: Pakar PBB Mengupayakan untuk Meminimalisir Gerakan Israel, Mereka Menghentikan Belanda ekspor Jet Tempur

3. Posisi duduk yang salah

Posisi duduk yang salah juga bisa meningkatkan tekanan pada bantalan tulang belakang kita. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: Ema Superr

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Lakukan Grrounding Untuk Mengatasi Cemas Dan Panik

Senin, 8 Desember 2025 | 14:00 WIB

Ragam Diet Yang Jadi Tren di 2025

Rabu, 10 September 2025 | 19:30 WIB

Mari Mengenal Ragam Terapi Psikologis

Jumat, 18 Juli 2025 | 09:30 WIB
X